Senin, 13 November 2017

Make Up

Beberapa waktu terakhir, di almamater saya sedang ada hajat besar. Jrengjrengjrenggg... Yaaaa Wisudaaa. Nah, kita-kita kaum buibu ini apa hayooo biasanya yang paling menyita pikiran menjelang wisuda? wkwkwkwkw True!!! nyari make up yang flawless, nyari kebaya, nyari wedges, nyari kipas yang nggak bikin tangan gempor(?) biar nggak kepanasan waktu di gedung terus make up-nya luntur beleleran, nyari model jilbab yang cucok meong, nyari studio foto yang bisa bikin kecantikanmu bertambah berlapis-lapis seperti wafer tango. Ya ampyunnn. Ya walaupun dulu saya nggak mikirin itu sih menjelang wisuda haha. Saya lebih mikirin "Waduwwwhhh ntar kalau ditanya orang 'sedang sibuk apa?' jawabnya gimana ya. Sekolah udah kagak, kerjaan belum ada." Yaaa gitu gitu lah yang banyak menyita diri saya kala itu. Mungkin... karena saya tidak termasuk dalam kategori buibu. Pedih.

Kali ini saya mau membahas mengenai make up. Bukan bukan... bukan tutorial make up. Karena agaknya kalau saya memberi tutorial make up, itu akan menjadi ilmu yang sesat. Saya pakai bedak aja nggak rata. Hiks.
Saya itungan perempuan yang amat cuek dengan yang namanya pakai make up, istilah lainnya, saya merasa sangat tidak percaya diri ketika memakai make up. Saya merasa wajah saya akan menjelma seperti banci thailand yang cantik itu lhohhh *jangan lempar saya panci pliss*. Tapi walau begitu, saya yang wanita ini tetaplah seorang wanita(?) Yang sudah menjadi fitrahnya mencintai keindahan. Maka, untuk mengimbangi kebiasaan saya yang tidak ber-make-up, saya merawat wajah dengan cara yang lain agar wajah tetap bersih. Bersih ya bersih... karena cantik itu relatif. Allah menyuruhnya kan kita menjaga kebersihan, bukan menyuruh untuk mencantikkan. Dengan cara apa? Dengan selalu menghiasi muka menggunakan air wudhu #eakkkkk edisi sholihah.


Iya begini... walaupun saya memang tidak pernah menggunakan make up saat keluar rumah, tapi  saya merasa bahwa pengetahuan mengenai make up penting juga lhoh bagi perempuan. Sapa tau mau dandan depan suami ye kan *lari-lari muterin pohon*. Nggak ada yang salah sih sama yang namanya ber-make-up, jangan bilang saya anti sama yang ber-make-up :") engga kok. Hanya saja, kita harus tau batasan mengenai etika berhias seorang muslimah. Dan lagi... agaknya kita para muslimah haruslah selektif dalam memilih make up yang ada di zaman now ini. Mengapa harus selektif?


Saat ini sangat mudah dan banyak sekali berbagai jenis make up dengan fungsi dan warna yang beragam. Ada kegemaran tersendiri memang bagi para wanita untuk menggunakan jenis-jenis make up tersebut. Tapiiii... yang menjadi masalah terkadang kita lupa apakah make up yang kita gunakan dapat menyerap wudhu atau tidak(?)
Padahal kita harus berwudhu minimal lima kali dalam sehari, untuk sholat fardhu. Dan wuduh merupakan syarat sah sholat.


Dari Abdullah bin 'Amr, Rasulullah SAW bersabda: "Kami pernah kembali bersama Rasulullah SAW dari Makkah menuju Madinah hingga sampai di air di tengah jalan, sebagian orang tergesa-gesa untuk sholat ashar, lalu mereka berwudhu dalam keadaan terburu-buru. Kami pun sampai pada mereka dan melihat air tidak menyentuh tumit mereka. Rasulullah SAW lantas bersabda, "Celakalah tumit-tumit dari api neraka. Sempurnakanlah wudhu kalian."" (HR. Muslim no. 241). Dari sabda tersebut kita bisa jadikan landasan bahwa menyempurnakan dan meratakan air pada anggota tubuh ketika wudhu adalah keharusan.

Ada juga hadits dari Jabir, "Umar bin Khottob mengabarkan bahwa ada seseorang yang berwudhu lantas bagian kuku kakinya tidak terbasuh, kemudian Nabi Muhammad SAW melihatnya dan berkata, "Ulangilah, perbaguslah wudhumu." Lantas ia pun mengulangi dan kembali sholat." (HR. Muslim no. 243).


Kedua hadist tersebut menjelaskan tentang pentingnya meratakan wudhu pada seluruh anggota tubuh yang wajib dibasuh. Begitu juga dengan menyatakan ancaman bagi mereka yang tidak menyempurnakan wudhunya. Karena wudhu merupakan perkara wajib dalam sholat, baik fardhu maupun sunnah yang secara otomatis menjadi syarat sah sholat.


Saya pun baru mengetahui ini saat belajar fiqih wanita, bahwa: Pada asalnya hukum sesuatu di luar ibadah, diantaranya yaitu berhias hukum asalnya adalah mubah (boleh) termasuk make up bagi wanita. Namun, akan menjadi terlarang jika mengantarkan kepada makruh maupun keharaman. Seperti berhias dan sengaja ingin terlihat cantik karena make up atau justru make up membuat sholatnya tidak sah karena air wudhu yang tidak merata.


Standar sesuatu dikatakan tidak menyerap ke dalam kulit adalah ketika ada dzat yang menghalangi atau ada bentuknya. Misal, jika terkena cat maka terlihat ada dzat yang menghalangi air, sedangkan jika dalam bentuk inai misalnya maka dzatnya menyerap ke dalam kulit. Bingung? Iya sama. Gini gini... sederhananya, sesuatu yang dzat tersebut apabila terkena air, maka seperti meneteskan air di daun talas, sama sekali tidak menyerap.


Lalu, apa standar make up yang dikatakan menghalangi air wudhu?
Wkwkwkwkw... jadi beberapa waktu terakhir saya kembali belajar ke teman saya yang ahli make up -tapi takdirnya belum sampai setaraf make up artist sih- mengenai 'alat tempur' wanita untuk ber-make-up minimalis. Minimalis ya... jadi daftar yang akan saya sebutkan di bawah ini hanyalah jenis make up yang sering digunakan oleh perempuan pada umumnya kita lihat tiap hari, istilah gaholnya, daily make up gitu deh. Yang make up udah taraf kawinan atau apa gitu mungkin akan lebih banyak lagi jenisnya.
Iya, saya meminta daftar apa-apa saja jenis make up yang dibutuhkan untuk daily make up. Sesuatu yang sering kita gunakan tiap hari tapi kadang kita nggak nyadar mengenai hukumnya, especially hukum terhadap wudhu kita. Teman saya tersebut menyebutkan, ada beberapa alat standar make up yaitu, foundation dan BB cream; press powder; loose powder; cushion; mascara; eyebrow pencil; eyeliner; lipstick; lipcream.


Well, setelah mendapatkan daftar itu, saya mulai mencari-cari mengenai bahan dasar dari masing-masing. Di bawah ini bakal saya bedah sesuai kelompoknya ya, dan kondisinya ketika digunakan pada wajah.


1. Foundation dan BB cream
Biasanya, untuk BB cream sendiri masih cukup menyerap kulit. Tapi untuk foundation ada beberapa jenis yang memang jika dipakai dalam kadar yang banyak mampu tahan lama dari keringat maupun air (biasanya untuk acara tertentu atau nikahan).
Dari hasil tanya jawab ke temen saya, dia sempat bilang, "Kalo buat daily make up, nggak usah pakai fondy. Kasian kulitnya nggak bisa nafas.", begitu katanya. Dan benar, setelah saya cari tahu, eeternyata memang beberapa foundation seperti yang saya bilang di atas itu kondisinya. Sederhananya, udara aja susah masuk, apalagi air.


2. Press powder, Loose powder dan Cushion
Untuk bedak padat dan tabur jika dipakai sewajarnya insyaAllah tidak menghalangi wudhu menurut kajian fiqih wanita oleh Ustad Abu Umair Hafidzhullah. Tapi untuk cushion sendiri teksturnya sudah merangkum kandungan foundation dan powder, nah padahal beberapa kondisi foundation seperti yang disebut di point 1 tadi, sehingga sangat mungkin untuk tidak bisa menyerap air.


3. Mascara, Eyebrow pencil, dan Eyeliner
Nah ini agak lebih mudah nih diketahuinya menyerap air atau engga. Kalau yang promosinya tentang waterproof maka secara otomatis air nggak bisa terserap dan wudhu tidak bisa sempurna. Dan baik eyebrow maupun eyeliner yang teksturnya cair atau semi cair biasanya lebih rentan tidak terserap air, terutama mascara itu juga sih. Jadi kalaupun menggunakan, lebih aman menghindari yang tekstur cair, semi cair, maupun gel.


4. Lipstick (matte dan glossy) dan Lipcream
Pada asalnya, hampir semua lipstick baik jenis dan warna apapun itu mengandung unsur minyak di dalamnya. Apalagi kalau udah ditambahin tulisan waterproof, berarti sudah pasti tidak bisa menyerap air wudhu hehehehe. Ada sih beberapa jenis pewarna bibir yang disebut seperti lip ice, beberapa merk lip tint dan liptick arab yang dzatnya menyerap air. Allahu a'lam.



Sederhananya, kalau sudah mempromosikan dan menuliskan waterproof maka amannya nggak usah digunakan atau pastikan untuk selalu menghapusnya sebelum berwudhu. Sekali lagi ya :") saya menuliskan ini bukan menyarankan untuk berhias keluar rumah, bukan. -karena saya sendiri pun berprinsip untuk tidak berhias ketika keluar rumah dalam keseharian (bahkan ke kantor, bedakan aja saya engga :")-. Karena bertabarruj dengan tujuan menggoda dilarang. Saya menulis ini, untuk bagi yang memang memiliki prinsip berbeda dari saya, yang kesehariaannya dituntut lekat dengan make up, harapannya dapat lebih peduli dan berhati-hati lagi dalam perkara ibadah. Apalagi sholat merupakan ibadah wajib yang setiap hari dilakukan.

Sedikit bagian tumit dan kuku kaki yang tidak terkena air wudhu saja diancam neraka, bagaimana dengan seluruh wajah yang full make up yang tidak menyerap air? Padal mencuci wajah termasuk rukun wudhu yang harus dipenuhi karena berpengaruh terhadap sah atau tidaknya sholat seseorang.


Mari mulai peduli dengan ibadah masing-masing, itu tandanya kita juga peduli dengan kualitas ibadah dan iman kita :)

0 komentar:

Posting Komentar

statistics

Bukan pakar, mari sama-sama belajar. Pun bukan ahli, mari saling berbagi | Melangit dan Membumi

Diberdayakan oleh Blogger.

Contact