Semua tentu sepakat apabila pendidikan
menjadi salah satu kunci kemajuan dan keberlangsungan sebuah bangsa. Kontribusi
dan peran pendidikan tetap menjadi salah satu faktor penting dan menjadikan
sebuah bangsa tetap eksis. Sebab, melalui pendidikan akan lahir sumber daya
manusia (SDM) handal dan berkualitas yang akan berperan serta berkiprah sebagai
penggerak pembangunan bangsa di masa mendatang terutama pada negara-negara berkembang
salah satunya Indonesia.
Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses pencapaian
tujuan, artinya pendidikan berupa serangkaian kegiatan bermula dari
kondisi-kondisi aktual dan individu yang belajar, tertuju pada pencapaian
individu yang diharapkan. Hal tersebut selaras dengan pendapat dari John Dewey seorang
ahli dan pengamat dunia pendidikan yang memaknai pendidikan sebagai proses
pembaharuan makna-makna pengalaman lewat transmisi insidental dan intensional.
Pendapat ini diperkuat lagi oleh Brubacher dalam bukunya Modern Philosophies of Education yang menyebutkan, “Pendidikan
diartikan sebagai proses timbal balik dari setiap pribadi manusia dalam
penyesuaian dirinya dengan alam, dengan teman dan alam semesta. Pendidikan
merupakan pola perkembangan yang terorganisasi dan kelengkapan dari semua
potensi manusiawi, moral, intelektual dan jasmani oleh dan untuk kepribadian
individunya serta kegunaan masyarakatnya yang diarahkan demi menghimpun semua
aktivitas tersebut bagi tujuan hidupnya.”
Di balik nilai pentingnya sebuah pendidikan bagi suatu
bangsa, banyak hal yang menunjang perkembangan dunia pendidikan tersebut. Berbicara
tentang perkembangan dunia pendidikan tidak dapat dilepaskan dari media. Karena
salah satu hal yang menunjang dunia pendidikan adalah media. Keberadaan media
tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari pada abad ini. Sedikit atau
banyak, sengaja atau tidak disengaja, media selalu kita butuhkan termasuk dalam
dunia pendidikan. Media pendidikan adalah seluruh alat dan bahan yang dapat
dipakai untuk media pendidikan. Misalnya saja radio, televisi, buku, koran,
majalah dan sebagainya. Secara umum fungsi media mencakup
empat hal yaitu menyebarluaskan informasi, kritik sosial, hiburan, dan
pendidikan. Kata media sendiri berasal dari bahasa Latin dan
merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti
perantara atau pengantar. Dengan demikian, maka media merupakan wahana penyalur
informasi belajar atau penyalur pesan. Dalam hal
pendidikan, media tidak hanya berperan memberi informasi terhadap masyarakat
yang menjadi pembaca atau pemirsanya, namun juga berfungsi sebagai alat untuk
mencapai tujuan pendidikan. Di samping menyuguhkan informasi-informasi terbaru
dari peristiwa yang terjadi, media juga memberikan rangsangan kepada publik untuk
berbuat dan kreatif. Tindakan aktual dan kreatif yang didapatkan dari
rangsangan media akan menimbulkan hal-hal baru dalam dunia pendidikan. Dalam
bidang pendidikan secara umum media memiliki peran sebagai berikut: memperjelas
pesan agar tidak terlalu verbalistis; mengatasi keterbatasan ruang, waktu,
tenaga dan daya indra karena dengan adanya media maka para pelaku dalam dunia
pendidikan dimana pun dan kapan pun akan dapat melakukan kegiatan pendidikan. Peran
media massa dalam dunia pendidikan juga cukup besar. Hanya, perannya selama ini
terbatas sebagai penyebar informasi saja. Media massa menjadi jembatan
informasi antarkalangan pendidik yang terlibat dalam pengelolaan pendidikan.
Contohnya saja koran atau majalah menginformasikan kegiatan-kegiatan sekolah
dan isu-isu lain yang menyangkut pendidikan. Jika para pelaku pendidikan dapat
menangkap hal-hal yang menyangkut edukasi dari media maka tidak diragukan lagi
jika para pelaku pendidikan akan berkembang ke arah yang lebih baik karena banyak
hal-hal baru sebagai tambahan pengetahuan yang didapatkan di luar kegiatan
pendidikan secara formal. Karena pelaku pendidikan tidak dapat dilepaskan dari
perkembangan dunia pendidikan itu sendiri maka dengan berkembangnya para pelaku
pendidikan ke arah yang lebih maju sebagai bentuk salah satu peran media dalam
hal edukasi, maka hal itu akan berdampak baik juga pada perkembangan dunia
pendidikan itu sendiri.
Tidak dapat dipungkiri bahwa berkembangnya media berbanding
lurus dengan perkembangan dunia pendidikan. Semakin maju dan banyaknya
trobosan-trobosan baru ataupun inovasi pada media maka dunia pendidikan pun
akan semakin mendapatkan banyak akses dalam hal edukasi. Dapat kita bayangkan
jika tidak ada media untuk menunjang dunia pendidikan, maka segala informasi
yang berguna dan dibutuhkan dalam dunia pendidikan serta hal-hal yang berbau
pendidikan sebagai salah satu dari empat pokok fungsi media akan terputus.
Dapat dilihat betapa
banyak fungsi serta peran media pada dunia pendidikan dewasa ini. Jika dikaji
lebih jauh, peran media bisa lebih besar lagi. Di samping fungsi informatif,
media juga dapat mendorong kreativitas-kreativitas baru pelaku pendidikan baik
guru maupun anak didik dalam mengembangkan kompetensinya. Menurut penulis,
media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang
pikiran, perasaan, serta kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar pada dirinya. Tetapi
sejauh ini peran media di Indonesia lebih khusus surat kabar dan televisi lebih
banyak pada informasi dan hiburan. Fungsinya dalam hal pendidikan kurang dapat
dirasakan atau bisa dikatakan minim jika dibandingkan dengan fungsi informasi
dan hiburannya. Padahal fungsi pendidikan juga cukup bagus dilaksanakan sebagai
bentuk kepedulian media massa dalam mendorong kualitas pendidikan suatu bangsa.
Harus kita akui bahwa peran media dapat memberikan
kontribusi positif dalam pengembangan dunia pendidikan suatu bangsa. Pendidikan
yang menggunakan media yang tepat, akan memberikan hasil yang optimal bagi
pemahaman para pelaku pendidikan terhadap tujuan pendidikan. Dari uraian di
atas, dapat ditarik satu kesimpulan bahwa ada hubungan yang sangat erat dan
saling berkaitan antara media dan tujuan pendidikan yang pada akhirnya akan
memberikan pengaruh pada perkembangan dunia pendidikan.
0 komentar:
Posting Komentar