Alhamdulillah :) hari ini tepat memasuki hari ke 3 bulan Ramadhan 1434 H, senangnya bisa bertemu kembali dengan bulan suci ini. yeyeyey...
Disinilah kisah ini bermula haha... Beberapa minggu yang lalu saat melaksanakan Liqo, murabbi kami sempat mengumumkan akan diadakan One Day Training With Qur'an. Memang dasarnya mentee-mentee ini 'agak-agak' gimana gitu jadi ya diem semua lah kita ketika diminta kesepakatan mengenai hal itu. Skip deh itu akhirnya.. sebenarnya diam bukan karna tidak mau ikut, cuma aja kita bingung masalah waktunya. Susah sekali mencocokkan waktu kami, karna kebetulan anggota satu kelompok liqo ini para aktivis kampus multi amanah yang agendanya padat merayap -_-
Sekitar satu minggu setelah itu, datanglah sms dari murabbi kami. Aduh jujur ya, entah kenapa setiap melihat nama murabbi kami di layar handphone bawaannya dag dig dug banget hati ini. Murabbi kami baik hatinya luar biasa, beliau juga aktivis kampus senior, jadi ketika kami memiliki ganjalan-ganjalan di lembaga mahasiswa, beliau lah tempat untuk meminta saran hehehe. Beliau akhwat yang lembut di luar, dan tegas di dalam (subhanallah, kagum sekali saya). Itulah sebabnya, saya pribadi sangat menghormati beliau. Dan tiap kali beliau sms, jadi seperti ter-setting jantung ini berdetak lebih kencang (ini bukan bermaksud lebay ya)
Kembali lagi ke tema -_- tentang sms tadi, ternyata itu pemberitahuan tentang acara training yang sudah dibicarakan beberapa minggu yang lalu. Ehh, tapi di bawah sms itu tertera pemberitahuan bahwa akan ada muraja'ah (mengulang hafalan al-qur'an) setengah juz 30.
Hari H tiba.
Dari kelompok liqo kami yang datang 3 orang termasuk saya. Sebenarnya jumlah anggota Liqo kami ada 7 orang, tapi kebetulan yang bisa hadir hanya 3 orang saja. Disana sudah ramai dengan mentee-mentee dari kelompok liqo yang lain (maklum, kami bertiga datang telat. Ada agenda dulu soalnya. hehe). Mulai dengan belajar tajwid lalu sholat dzuhur. Nah, habis sholat dzuhur inilah muraja'ah dimulai.
hehe, saya maju terakhir diantara kedua teman saya itu. Semalam sebelum hari H saya menghubungi murabbi kami untuk minta maaf karena mungkin esok harinya saya belum bisa memberikan hafalan terbaik saya, tapi saya akan mencoba mengusahakannya semaksimal mungkin. Kawan pertama saya, gugur di QS. Al- Bayyinah. Kawan kedua juga gugur di surat yang sama. Dan entah mungkin karena sugesti atau apa, saya pun belum berhasil juga di surat itu -_- haduh haduh deh kita bertiga.
Di akhir semua mentee menyelesaikan muraja'ah, dipanggil lah lagi kami bertiga. Kami masih belum berhasil menghafal surat itu hmmmm. Wajah murabbi kami mulai berubah nih, wah kita bertiga yang sudah biasa bicara dengan bahasa 'kode', ngerti nih kalau sudah seperti ini. "Kalian di sini dulu ya, nanti kalau sudah hafal langsung maju ke murabbi yang lain. Saya ada keperluan sebentar." kata murabbi kami di depan pintu.
huhuhu... mulai nangis batin deh kita bertiga. Sebenarnya sore itu ada agenda ke panti asuhan yang kebetulan diamanahkan. Tapi karna belum hafal Al-Bayyinah, bisa-bisa semua kacau. Mulai gusar deh kita bertiga, menghafal pun serasa ayat-ayat itu sulit sekali untuk dihafal (karna hati dan pikiran sedang memikirkan hal lain). haha, dan kebetulannya juga kami serasa terasing di ruang tersendiri karena mentee-mentee yang lain sudah bercengkerama dengan murabbinya karna sudah berhasil menyelesaikan muraja'ah-nya. "Hahaha, kita seperti anak di pesantren yang diasingkan teman-temannya karena ga berhasil menghafal. Ayo nih kita harus gimana, pura-pura pingsan deh ya, nanti kalian antar saya. jadi kan kita bisa terlepas sementara dari Al-Bayyinah. Atau mau pura-pura mati, Astagfirullah. Hahaha." kata salah seorang kawan saya. Hahahaha gimana kami bertiga ga ketawa ngakak dengar dia bicara begitu.
Satu kawan saya mulai terpancing emosinya nih, kesal dengan diri sendiri katanya. Menghafal tidak fokus, acara lain juga keteteran.
Fix kami mulai menyusun rencana, ehh ralat ralat. Bukan 'kami', tapi 'saya' untuk disepakati kawan-kawan yang lain hehe. "Kita memiliki dua opsi nih, yang pertama kita harus bertahan di sini dan menghafal ini hingga tuntas dengan imbas acara ke panti berjalan tanpa keberadaan kita untuk membantu, atau opsi kedua kita langsung ke acara panti itu tanpa menyelesaikan hafalan ini, tapi ya ini akan berakibat fatal. Kalian tau lah ya, dan bisa membayangkan imbas jika kita memilih opsi kedua.". Setelah melalui diskusi panjang yang tak juga berujung, datanglah murabbi kami. Alhamdulillah :') kami diberi kesempatan untuk muraja'ah lagi di hari kemudian, tidak harus hari itu. Wahhh seneng dong kita bertiga, tapi namanya juga kami ini mentee-mentee yang 'agak-agak' gimana gitu kan, jadi kami yang biasanya cengengesan mulai membuat kesepakatan untuk menampakkan wajah bersalah, hingga penutupan training itu.
Hahaha aduh parah emang...
Tapi karna kejadian hari itu, saya mulai menyadari bahwa semua hal itu harus dilakukan secara istiqomah dan bertahap :) jangan seperti saya yang mulai berlatih muraja'ah semalam sebelum hari H, ya tentu saja tidak mengherankan kalau saya tidak bisa memberikan hasil terbaik. Sebenarnya pelajaran ini bukan hanya sempit dalam lingkup muraja'ah saja, namun dalam segala hal di kehidupan kita. Seperti ketika memegang amanah, ketika belajar, dll. Saat ini, Al-Bayyinah menjadi surat yang melekat di hafalan saya. Karna berkali-kali saya mengulangnya tiada henti. Oleh karena itu janganlah kita mudah menyerah ketika kita menemukan kesulitan dalam menggapai sesuatu hal. Barangkali sesuatu yang susah payah, berdarah-darah (lebay haha) cara kita mendapatkannya, akan sangat melekat dan kita hargai di kemudian hari :)
0 komentar:
Posting Komentar