Setiap kepergian selalu memiliki alasan. Ada alasan yang kita ketahui, pun ada juga alasan yang tak perlu kita ketahui dari kepergian tersebut.
Menurutmu, siapa yang akan lebih menderita? yang meninggalkan atau yang ditinggalkan? Aku rasa, dua-duanya akan sedih bagi yang saling menyayangi dan ingin selalu mendekap tapi takdir tak bisa berderap mengabulkan hal itu.
Hmmm... aku adalah orang yang paling takut pada kata 'pergi', entah itu aku yang pergi, atau aku yang ditinggal pergi. Itu sebabnya aku tak pernah mau singgah pada apapun dan siapapun dulu. Aku terlalu cupu, takut patah dan mematahkan jika singgah lalu muncul kata pergi dalam cerita.
Tapi, berbeda halnya jika kata pergi hadir pada hubungan yang tak pernah bisa kita hindari untuk bersinggah, seperti hubungan orang tua dan anak.
Mendewasa, dan makin lekat dengan kata 'pergi' semaksimal apapun usahaku untuk menghindari, aku jadi sadar bahwa sepahit apapun perpisahan, toh nanti juga terbiasa. Sebab, lambat laun kita akan disibukkan dengan urusan masing-masing. Meski kesedihan itu ada, lama-lama kita akan lupa karena harus melanjutkan hidup. Sedih dan bahagia memang terus berganti menemani waktu kita, bukan?
0 komentar:
Posting Komentar