Sabtu, 14 September 2013

‘DINAMIKA PERUBAHAN BANGSA’ DALAM KACAMATA MAHASISWA



Oleh: Monaliza Sekar Rini 
 (Dibuat untuk memenuhi salah satu persyaratan LKMM Madya Universitas Diponegoro 2013)


Dinamika perubahan bangsa Indonesia. Ketika membaca satu kalimat tersebut, tak jarang asumsi yang muncul di benak kita langsung mengarah pada peran pemuda dalam sejarah panjang bangsa Indonesia. Mulai dari Sumpah Pemuda pada tahun 1928, Proklamasi (1945), Orde Baru (1966), Reformasi (1998). Semua momen ini merupakan bukti kekuatan para pemuda Indonesia, yaitu mahasiswa sebagai tonggak perubahan kehidupan bangsa.
            Membicarakan tentang dinamika perubahan bangsa, menggelitik keingintahuan saya mengenai persepsi langsung dari mahasiswa dalam menterminologikan ‘dinamika perubahan bangsa’ itu sendiri. Dan dari dua mahasiswa yang saya temui, memberikan dua jawaban yang berbeda. Shela, anggota Pers Mahasiswa Undip, menurutnya, proses pembenahan dan perubahan suatu bangsa itu pastinya menuntut gerakan dan aksi nyata dari bangsa itu sendiri, otomatis, gerakan perubahan itu tak semata niat yang terucap namun disertai langkah konkret bagi bangsa. Sementara Riza, mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Undip sekaligus aktivis gerakan mahasiswa ini memiliki pandangan agak berbeda dari pendapat yang pertama tadi, baginya dinamika perubahan bangsa itu merupakan pergolakan perubahan situasi dan kondisi negara dari perubahan warganya.
            Setelah mendengar jawaban keduanya, apakah latar belakang gerakan yang menjadi frame mereka akan memberikan persepsi mengenai ‘dinamika perubahan bangsa’ yang berbeda pula?
Itu baru dua mahasiswa yang mengemukakan pandangannya, tak khayal jika lebih banyak mahasiswa yang dimintai persepsinya mengenai hal yang sama, akan makin beragam pula jawaban yang dilontarkan. Ketika membahas tentang dinamika perubahan bangsa, memang tidak terkungkung pada satu bahasan saja, namun menyeluruh pada dinamika yang terjadi di Indonesia sejak dulu hingga sekarang. Mulai dari dinamika sejarah, ekonomi, sosial, budaya. Pada tulisan ini, saya akan menyoroti dinamika perubahan bangsa ditilik dari persepsi dan peran pemuda (mahasiswa).
            Seperti yang disebutkan pada awal tulisan ini, banyak sejarah yang ditorehkan pemuda pada bangsa, mulai dari gerakan heroik pembebasan bangsa dari kaum penjajah, gerakan revolusi terbesar di negara kita tahun ‘98. Di sinilah momen besar yang membuktikan bahwa kekuatan dan pengaruh pemuda, utamanya mahasiswa mampu membawa perubahan yang diharapkan mampu membawa kesejahteraan dan kehidupan bangsa yang lebih baik. Akan tetapi, apakah perjuangan itu selesai sampai di sini? Atau, sudah puaskah kita sebagai pemuda dengan kondisi bangsa kita saat ini?
            Dewasa ini, permasalahan di negara kita semakin kompleks dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. KKN, kapitalisme, lunturnya harga diri bangsa dan Lack of Leadership sudah menjadi hal yag dianggap biasa terjadi di Indonesia. Tanpa disadari, permasalahan itulah yang menyebabkan kerugian terbesar dan semakin rendahnya mental bangsa Indonesia. Mulai dari kemiskinan yang tak kunjung henti, pendidikan rendah, sumber daya manusia lemah. Masih banyak sekali permasalahan bangsa kita, mulai dari aspek hukum, keadilan, sistem pemerintahan, dan politik.
Mahasiswa adalah para pemuda yang menjadi salah satu harapan bangsa untuk bisa berubah ke arah lebih baik. Hal ini dikarenakan mahasiswa dianggap memiliki intelektualitas yang cukup bagus dan kematangan berpikir yang cukup luwes dalam menyikapi masalah yang dialami bangsa. Dengan sifat keintelektualannya dan idealismenya mahasiswa lahir dan tumbuh menjadi entitas (model) yang memiliki paradigma ilmiah dalam memandang persoalan kebangsaan dan kemasyarakatan. Ciri dan gaya mahasiswa terletak pada ide atau gagasan yang luhur dalam menawarkan solusi atas persoalan-persoalan yang ada. Pijakan ini menjadi sangat relevan dengan nuansa kampus yang mengutamakan ilmu dalam memahami substansi dan pokok persoalan apapun.
Gerakan mahasiswa sesungguhnya merupakan gerakan yang dinamis. Dimensi pembangunan gerakan mahasiswa agar ilmiah dapat diawali dengan konsep membaca, sesuatu yang berhubungan bukan hanya dengan membaca teks dan naskah tetapi lebih dari itu, menelaah, meriset, merenungkan, bereksperimen, berkontemplasi. Objeknya bisa berupa beragam persoalan yang ada di masyarakat. Paradigma mahasiswa di kampus bertumpu pada penyelarasan ideologis dengan ketajaman analisis terhadap persoalan-persoalan yang terjadi. Kalangan mahasiswa mampu membaca, mengkaji, dan berdiskusi secara logis, kritis, sistematis, dan komprehensif, serta mampu membedah persoalan dari berbagai aspek dan sudut pandang ilmu dan pemikiran yang konstruktif. Oleh karena itu, gerakan mahasiswa diharapkan mampu memberikan jawaban atas kondisi zaman yang terus berubah.
Keterpurukan dan kelemahan bangsa kita saat ini, bukan selayaknya menjadikan kita lemah dan tak berdaya. Sebaliknya adalah cambuk yang akan memberikan semangat bagi kita untuk bekerja keras membangun bangsa ini. Ibarat usia manusia, jika pada usia muda kita bekerja keras untuk tujuan hari tua, maka secara posifistik, di hari tua nanti kita akan menuai hasil kerja keras kita.  Karena untuk menjadi bangsa besar, kita harus berfikir besar, untuk jangka panjang.
Pemuda Indonesia harus dipersiapkan dengan baik untuk menjadi penerus bangsa. Mulai dari kejujuran, idealisme tinggi, tulus dan ikhlas dalam membawa bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa itu merupakan ‘aset’, cadangan, harapan bangsa untuk masa depan.
Dalam aplikasinya, sudah menjadi tugasnya mahasiswa untuk memiliki langkah strategis guna menciptakan perubahan ke arah yang lebih baik tersebut. Berdasarkan kondisi kampus sudah dipersiapkan dalam bidang kajian yang berbeda-beda dapat diklasifikasikan meliputi: keteknologian, sosial budaya, hukum dan politik, serta perekonomian. Semua bidang kajian itu ternyata dapat disatu padukan untuk menganalisis permasalahan bangsa dilihat dalam berbagai sudut pandang. Mulai dari pendidikan, ekonomi, keteknologian, serta pemerintahan. Itulah yag merupakan tonggak yang dapat dilakukan sebagai langkah strategis dalam revitalisasi mahasiswa sebagai solusi permasalahan dinamika perubahan bangsa Indonesia.
Kilas balik perjuangan pemuda bangsa ini patut menjadi teladan gerakan perubahan bangsa kita dalam memperjuangkan kemerdekaan yang berdaulat bagi Indonesia tercinta. Banyak hal yang kemudian dapat kita lakukan demi perubahan bangsa ini. Berkarya menjadi nilai mutlak yang harus dilakukan para pemuda bangsa dalam mengisi kemerdekaan Indonesia. Melalui karya-karya positif pemuda, pada akhirnya bangsa kita benar-benar merasakan kemerdekaan penuh dari tangan-tangan pejabat yang tidak amanat.
Tidak menjadi persoalan yang besar jika tiap-tiap mahasiswa memiliki persepsi berbeda mengenai terminologi ‘dinamika perubahan bangsa’, asalkan niatnya tetap lurus untuk memajukan bangsa dimana pun peran mahasiswa tersebut. Untuk satu tujuan, INDONESIA JAYA!!!

0 komentar:

Posting Komentar

statistics

Bukan pakar, mari sama-sama belajar. Pun bukan ahli, mari saling berbagi | Melangit dan Membumi

Diberdayakan oleh Blogger.

Contact