Oleh: Monaliza Sekar Rini
(Dibuat untuk
memenuhi salah satu persyaratan LKMM Madya Universitas Diponegoro 2013)
Dinamika perubahan
bangsa Indonesia. Ketika membaca satu kalimat tersebut, tak jarang asumsi yang
muncul di benak kita langsung mengarah pada peran pemuda dalam sejarah panjang
bangsa Indonesia. Mulai dari Sumpah
Pemuda pada tahun 1928, Proklamasi (1945), Orde Baru (1966), Reformasi (1998).
Semua momen ini merupakan bukti kekuatan para pemuda
Indonesia, yaitu mahasiswa sebagai tonggak perubahan kehidupan bangsa.
Membicarakan
tentang dinamika perubahan bangsa, menggelitik keingintahuan saya mengenai
persepsi langsung dari mahasiswa dalam menterminologikan ‘dinamika perubahan
bangsa’ itu sendiri. Dan dari dua mahasiswa yang saya temui, memberikan dua
jawaban yang berbeda. Shela, anggota Pers Mahasiswa Undip, menurutnya, proses
pembenahan dan perubahan suatu bangsa itu pastinya menuntut gerakan dan aksi
nyata dari bangsa itu sendiri, otomatis, gerakan perubahan itu tak semata niat
yang terucap namun disertai langkah konkret bagi bangsa. Sementara Riza,
mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Undip sekaligus aktivis gerakan mahasiswa ini
memiliki pandangan agak berbeda dari pendapat yang pertama tadi, baginya
dinamika perubahan bangsa itu merupakan pergolakan perubahan situasi dan
kondisi negara dari perubahan warganya.
Setelah
mendengar jawaban keduanya, apakah latar belakang gerakan yang menjadi frame mereka akan memberikan persepsi
mengenai ‘dinamika perubahan bangsa’ yang berbeda pula?
Itu baru dua mahasiswa yang mengemukakan
pandangannya, tak khayal jika lebih banyak mahasiswa yang dimintai persepsinya
mengenai hal yang sama, akan makin beragam pula jawaban yang dilontarkan.
Ketika membahas tentang dinamika perubahan bangsa, memang tidak terkungkung
pada satu bahasan saja, namun menyeluruh pada dinamika yang terjadi di
Indonesia sejak dulu hingga sekarang. Mulai dari dinamika sejarah, ekonomi,
sosial, budaya. Pada tulisan ini, saya akan menyoroti dinamika perubahan bangsa
ditilik dari persepsi dan peran pemuda (mahasiswa).
Seperti
yang disebutkan pada awal tulisan ini, banyak sejarah yang ditorehkan pemuda
pada bangsa, mulai dari gerakan heroik pembebasan bangsa dari kaum penjajah,
gerakan revolusi terbesar di negara kita tahun ‘98. Di sinilah momen besar yang membuktikan bahwa kekuatan
dan pengaruh pemuda, utamanya mahasiswa mampu membawa perubahan yang diharapkan
mampu membawa kesejahteraan dan kehidupan bangsa yang lebih baik. Akan tetapi,
apakah perjuangan itu selesai sampai di sini? Atau, sudah puaskah kita sebagai pemuda dengan kondisi bangsa
kita saat ini?
Dewasa
ini, permasalahan di negara kita
semakin kompleks dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. KKN, kapitalisme, lunturnya harga diri bangsa dan Lack of Leadership sudah
menjadi hal yag dianggap biasa terjadi di Indonesia. Tanpa disadari,
permasalahan itulah yang menyebabkan kerugian terbesar dan semakin rendahnya
mental bangsa Indonesia. Mulai dari kemiskinan yang tak
kunjung henti, pendidikan
rendah, sumber daya manusia lemah. Masih banyak sekali permasalahan bangsa
kita, mulai dari aspek hukum, keadilan, sistem pemerintahan, dan politik.
Mahasiswa adalah para pemuda yang menjadi salah satu harapan bangsa untuk bisa berubah ke arah lebih baik. Hal ini dikarenakan mahasiswa dianggap memiliki intelektualitas yang cukup bagus dan kematangan berpikir yang cukup
luwes
dalam menyikapi masalah yang dialami bangsa. Dengan sifat keintelektualannya
dan idealismenya mahasiswa lahir dan tumbuh menjadi entitas (model)
yang memiliki paradigma ilmiah dalam memandang persoalan kebangsaan dan
kemasyarakatan. Ciri dan gaya mahasiswa terletak pada ide atau gagasan yang
luhur dalam menawarkan solusi atas persoalan-persoalan yang ada. Pijakan ini
menjadi sangat relevan dengan nuansa kampus yang mengutamakan ilmu dalam
memahami substansi dan pokok persoalan apapun.
Gerakan mahasiswa
sesungguhnya merupakan gerakan yang dinamis. Dimensi pembangunan gerakan
mahasiswa agar ilmiah dapat diawali dengan konsep membaca, sesuatu yang
berhubungan bukan hanya dengan membaca teks dan naskah tetapi lebih dari itu,
menelaah, meriset, merenungkan, bereksperimen, berkontemplasi. Objeknya bisa
berupa beragam persoalan yang ada di masyarakat. Paradigma mahasiswa di kampus
bertumpu pada penyelarasan ideologis dengan ketajaman analisis terhadap
persoalan-persoalan yang terjadi. Kalangan mahasiswa mampu membaca, mengkaji,
dan berdiskusi secara logis, kritis, sistematis, dan komprehensif, serta mampu
membedah persoalan dari berbagai aspek dan sudut pandang ilmu dan pemikiran
yang konstruktif. Oleh karena itu, gerakan mahasiswa diharapkan mampu
memberikan jawaban atas kondisi zaman yang terus berubah.
Keterpurukan dan kelemahan bangsa kita saat ini, bukan selayaknya
menjadikan kita lemah dan tak berdaya. Sebaliknya adalah cambuk yang akan
memberikan semangat bagi kita untuk bekerja keras membangun bangsa ini. Ibarat
usia manusia, jika pada usia muda kita bekerja keras untuk tujuan hari tua,
maka secara posifistik, di hari tua nanti kita akan menuai hasil kerja keras
kita. Karena untuk menjadi bangsa besar, kita harus berfikir besar, untuk
jangka panjang.
Pemuda Indonesia harus dipersiapkan dengan baik untuk menjadi penerus bangsa. Mulai dari kejujuran, idealisme tinggi, tulus dan ikhlas dalam membawa bangsa
ke arah yang lebih baik.
Mahasiswa itu merupakan ‘aset’, cadangan, harapan bangsa
untuk masa depan.
Dalam aplikasinya,
sudah menjadi tugasnya mahasiswa
untuk memiliki langkah
strategis guna menciptakan
perubahan ke arah yang lebih baik tersebut. Berdasarkan kondisi kampus sudah dipersiapkan dalam bidang kajian
yang berbeda-beda dapat diklasifikasikan meliputi: keteknologian, sosial
budaya, hukum dan politik,
serta perekonomian. Semua bidang kajian itu ternyata dapat disatu padukan untuk menganalisis
permasalahan bangsa dilihat dalam berbagai sudut pandang. Mulai dari
pendidikan, ekonomi, keteknologian, serta pemerintahan. Itulah yag merupakan
tonggak yang dapat dilakukan sebagai langkah strategis dalam revitalisasi
mahasiswa sebagai solusi permasalahan dinamika perubahan bangsa Indonesia.
Kilas balik perjuangan pemuda bangsa ini patut menjadi teladan gerakan
perubahan bangsa kita dalam memperjuangkan kemerdekaan yang berdaulat bagi Indonesia tercinta.
Banyak hal yang kemudian dapat kita lakukan demi perubahan bangsa ini. Berkarya
menjadi nilai mutlak yang harus dilakukan para pemuda bangsa dalam mengisi
kemerdekaan Indonesia. Melalui karya-karya positif pemuda, pada akhirnya bangsa
kita benar-benar merasakan kemerdekaan penuh dari tangan-tangan pejabat yang
tidak amanat.
Tidak menjadi
persoalan yang besar jika tiap-tiap mahasiswa memiliki persepsi berbeda
mengenai terminologi ‘dinamika perubahan bangsa’, asalkan niatnya tetap lurus
untuk memajukan bangsa dimana pun peran mahasiswa tersebut. Untuk satu tujuan,
INDONESIA JAYA!!!
0 komentar:
Posting Komentar