Cassini, tidak peduli Saturnus telah hilang dari peredaranmu, ia yakin kau tetap berada disana memandang lamat-lamat ke arah Saturnus. Tetaplah disana, tetaplah memandang, tetaplah tahu mengenai Saturnus. Diam-diam, dia bahagia dengan itu, jauh di lubuk hatinya itu menjadi pelipur lara dari akibat partikel-partikel yang selalu menghantamnya dan menimbulkan luka makin lama makin menganga.
Memanggil Cassini
Related Posts:
To Be A Good Patner Sebaik baik pasangan adalah partner dalam melakukan kebaikan. Good partner tidak hanya berlaku pada pasangan, tapi teman bahkan keluarga. Peran dari… Read More
Surat Seorang Ibu dari Masa Depan Nak, seperti nasehat Luqman pada anaknya, dunia ini layaknya lautan yang dalam, banyak manusia yang karam di dalamnya. Maka cukuplah iman, takwa, … Read More
Yang Tampak Terbaik Belum Tentu yang Paling Cocok Rangkuman kajian bersama Ustadz Faris Khairul Anam *dicatat disini supaya tidak lupa. Karena saya tidak punya buku tulis untuk mencatat -_- * “… Read More
Belajar dari Granada Banyakkk sekali beberapa waktu ini berita mengenai Aleppo, karena memang apa yang terjadi disana sejak beberapa tahun terakhir membuat hati para mus… Read More
Jantung "Assalamu'alaikum... eceeuuuu" "Wa'alaikumsalam warahmatullah... eceuu ihh baru nongol. Apa kabarrrr?" "Alhamdulillah khoir. Kamu sehat-sehat kan?… Read More
0 komentar:
Posting Komentar