Kamis, 20 Juli 2017

In Progress Want to Be ...

“Allah kapan ya rindu aku?” berulang kali sahabat saya mengucapkan kalimat tersebut pada saya di tengah kami menunggu waktu kedatangan dokter.

“Udah bawa cukup bekal?” tanya saya sambil memencet-mencet hidung berharap agak sedikit reda dari tumpukan ingus.

“Ya Allahhhh.... bla bli blu bla bli blu” (dia bercerita panjang lebar)

“Istigfar... nanti malam istikharah ya. Nggak boleh cemen... kerinduan bertemu Allah dan kekasih-Nya Rasulallah jangan dijadikan pelarian dari segala ujian di dunia ini. Ibadah yang baik dulu. Nanti juga Allah rindu. Lihat orang-orang ini, ada orang-orang yang ikhtiar sekuat tenaga untuk sehat supaya bisa ibadah optimal ke Allah, ngumpulin bekal. Kamu yang sehat malah pengen dirinduin Allah dengan bekal yang kamu sendiri belum yakin” Saya menepuk-nepuk pundaknya dengan tangan saya.

“Heh!!! Kamu lagi ngusapin ingus ke pundak aku ya?!” sergahnya sesaat setelah ia menyadari perbuatan buruk saya.

“Iya. Nggak bawa tissue sih. Maaf ya.” Jawab saya sambil buru-buru berjalan ke ruang pendaftaran.


************


"Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah. Sungguh Dia Maha Mengetahui segala isi hati" (QS. Al-Mulk : 13)


Terkadang kita hanya mengeluh di dalam hati. Apa yang sebenarnya kita inginkan pun terkadang tak kita mengerti. Doa kita seringkali tersendat sebab tak pandai merangkai kata lagi.

Ah, ternyata ini...
Allah memang lebih tahu apa yang paling kita butuhkan. Keresahan-keresahan kita di masa lalu kini terbalaskan. Dikumpulkan dengan orang-orang shalih adalah rezeki yang indahnya sulit diungkapkan.

Terasa indah karena lillah. Berjuang bersama untuk tetap istiqomah. Tak perlulah gaya hidup mewah. Yang dibutuhkan hanya hangatnya dekapan ukhuwah

Tak jarang akan ada rasa kesal ketika diri menghadapi masalah. Padahal, masalah Allah datangkan untuk menguji ketaqwaan hamba-Nya. Jadi masihkah berpikir hanya dirimu yang diuji?

Di balik ujian dari-Nya, masing-masing hamba-Nya telah Allah berikan pilihan yang sama. Ia kah amarahmu yang ingin kau ikuti?
Ataukah kau bersedia berdamai dengan diri?

Jangan sampai manisnya ibadah justru hilang terhalang amarah. Hari ini, mari periksa hati. Jika masih terdapat kesal, benci, dan sedih, itu penanda hatimu belum sepenuhnya ikhlas.


Semoga Allah menjadikan keislaman kita semakin baik setiap harinya  :)
Allaahumma aamiin...


Related Posts:

  • Seusai Sidang Kelulusan ... Bagaimana rasanya harus ganti target penelitian padahal penelitian sudah berjalan 3 bulan? Alhasil lama penelitiannya udah kayak waktu ibu hamil sam… Read More
  • (jika) Esok Hari Tuhan Masih Berbaik Hati Jika esok hari Tuhan masih berbaik hati dengan memberi sedikit tambahan nafas bersamamuAku ingin ...menyusuri gang-gang kecil di kampung cina bersama… Read More
  • Ibu Random pagi ini baca-baca kisah ibunda para ulama yang bisa dibuka di link ini https://kisahmuslim.com/5227-ibunda-para-ulama.html Atau misal mau … Read More
  • Kembang Api Saya suka suara kembang api, mendengarnya, seperti mendengar rekahan sesuatu di dalam dada. Sayangnya, saya, selama 22 tahun hidup, belum pernah meli… Read More
  • Jangan Meragukan Hari ini saya belajar, dari seorang teman, sebut saja Gede. Bahwa dia mengingatkan sesuatu hal yang sempat terlupa beberapa waktu ini oleh saya... Ba… Read More

0 komentar:

Posting Komentar

statistics

Bukan pakar, mari sama-sama belajar. Pun bukan ahli, mari saling berbagi | Melangit dan Membumi

Diberdayakan oleh Blogger.

Contact