“Kamu
kan sibuk” ucap seorang teman pagi ini ketika kami sedang mengobrol
mengenai saya yang nggak gaul ini haha.
Beberapa waktu lalu, ada teman lama yang datang ke Jogja untuk
liburan. Dia menghubungi saya. Menghubungi bukan untuk dimintai tolong jadi tour guide-nya, bukan. Haha. Teman saya ini
cukup bijak untuk tidak melakukan kesalahan sebesar itu. Dia paham betul saya
seperti apa. Saya? Tour guide? Yang ada
liburannya bakal diisi dengan kesasar kesana sini, ke tempat-tempat yang nggak
okay buat liburan. Ya begitulah kalau nekat menjadikan saya tour guide.
“Ayok temenin gue mon. Gue liburan di Jogja”
(belum selesai saya mengetik untuk membalas chattnya, sudah
datang lagi chatt dia berikutnya)
“TEMENIN DOANG. Lo nggak perlu khawatir gue bakal minta suggestion
atau recommendation dari lo. Gue paham”
(Saya hapus chatt yang sudah saya ketik tadi tapi belum sempat terkirim lalu
saya ganti dengan ini) “Wakakakakaka fiuhh syukurlahhh. Aku bisa tenang kalau
begini.”
“Lo masih aja kayak begini mon.. mon.. hahaha. Nggak dulu, nggak
sekarang. Gue heran. Udah main kemana aja lo di Jogja?”
“Pake nanya.. -,- ya belum kemana-mana lah cuy. Lo kira niat gue
ke Jogja buat maeenn. Engga lah”
“Ya kali mon.. Diri lo juga butuh hiburan kalik. Jangan
ngelakuin hal yang serius mulu napa. Maen kek.”
((Daann selanjutnya yaa chaat kami))
Lalu pagi ini, setelah ada teman lain yang kurang lebih semakin
memperkuat data bahwa saya ini nggak gaul dan nggak keren, mulai lah saya jadi
flash back ke belakang.
Iya sih.. kalau dipikir-pikir, saya ini itungannya parah banget.
4 tahun-an di Semarang, saya nggak tau banyak mengenai tempat-tempat main ataupun yang ala-ala instagram-able gitu, boro-boro di Semarang, di Kudus aja juga perbendaharaan tempat main saya sedikit. Dan parahnya, itu berlanjut di Jogja
haha. Yassalammm.. Padahal Jogja itu surganya tempat-tempat main kata
orang-orang.
Kalau ditanya kenapa? Emm... Saya selalu berpikir bahwa jika
saya punya waktu, saya ingin waktu tersebut saya isi dengan ‘sesuatu’. Kalau
ditanya suka main atau engga? Saya suka.. suka banget malahan. Siapa sih anak
muda *emang lo muda mon?* yang nggak suka main? Tapi ya ngeliat dulu mainnya kayak gimana. Cuma ya itu
tadi, saya merasa menyesal jika hanya main yang diisi sama haha hihi,
rumpi-rumpi cantik, foto-foto unyu, ngomongin merk bedak dan lipstik. *ini
pembelaan aja sih, berhubung emang nggak unyu dan cantik. Cobaaa saya unyu dan
cantik.. beuhh pasti foto-foto mulu deuh. Lhoh!!!* *malaikat datang bawa
pentung*
Iya tapi beneran.. saya nggak pernah kasih berhenti diri saya. Rasanya adaaa aja yang harus lebih dahulu dikerjakan
ketimbang bersantai-santai. Kalaupun ada waktu luang untuk nyantai kayak
di pantai, pastiii aja nyari-nyari yang bisa dikerjain (ini yang menyebabkan rasa-rasanya waktu main saya dikit huhuhu. Salah sendiri!!). Kalian pernah ngerasain
pegel-pegel waktu nggak ada kerjaan atau kegiatan? Kalau iya, berarti kita
mungkin jodoh, karena kita sama. Hiks.
Tapi ya tetep sih saya ngasih hak teman-teman saya untuk ‘memiliki’
saya #hazegg. Mereka selalu sujud syukur #lebhay kalau saya konfirmasi ‘yes’
saat diajak hangout. Mereka bilang
saat-saat saya bersedia untuk main adalah moment yang memorable banget. Jadi
apapun mereka turuti untuk saya. Wadoohh padahal mah saya orangnya nggak tau diri yak,
kesempatan dibaikin gini mah *senyum jahat*, jangan sampai lolos, harus
dimanfaatin poll hahaha. Mereka sampai sebegitunya saking saya terlalu
menghabis-habiskan waktu saya untuk kegiatan lain. Teman-teman saya (bahkan
orang tua kandung saya sendiri juga *hiks*) bilang bahwa, ngeliat saya aja
capek, ngeliat doang lho ngeliat, engga ikut ngelakuin. Padahal ya saya sudah mencoba mengurangi mengonsumsi gula supaya tidak hiperaktif *dikira balita -_- *. Moment ‘main’ yang akhirnya
saya accaptable pun kebanyakan bukan yang mainin hati orang *lhohh!!* nggak deng.. bukan yang main beneran maksudnya *apasih.. masih nggak maksud*. Mereka tahu betul, main yang seperti itu tidak akan cukup berhasil
membuat saya meninggalkan kegiatan-kegiatan saya untuk ikut mereka.
Emmm sebetulnya... saya hanya ingin melatih diri saya untuk
tidak hidup sia-sia. Tidak sia-sia itu bukan berarti tidak mendapat hiburan.
Hanya saja saya berusaha memastikan hiburan tersebut bagian dari ibadah kepada
Allah seperti misalnya silaturrahim, menambah wawasan atau meningkatkan
kesehatan jasmani.
Sangat sibuk itu bukan berarti tidak menikmati hidup. Ini hanya
masalah pilihan tema untuk membuat diri kita bahagia. Menikmati hidup itu tak
melulu soal waktu santai untuk melepas lelah dan penat. Ini masalah cara kita
memaknai peran kita hari ini. Terlalu sayang bila kita tidak mencintai dan
menikmati kegiatan kita hari ini sementara kegiatan itu terus berulang dan
berulang. Kita hanya perlu berupaya dan berdoa agar kesempatan hidup yang dikasih Allah ke kita dan kegiatan yang kita lakukan ini menjadi tambahan pahala setiap detiknya.
Eh tapi ya ada juga tipe orang yang hiburannya itu butuh hal
yang refresh bener-bener misalnya bersantai ria, tidur (ini kusuka kusuka hehe), baca
buku, belanja, ada. Itu pasti nggak kalah serrruuu ^_^ yippieee. Yha..
selamat mencari hiburanmu masing-masing!! Muach
0 komentar:
Posting Komentar