Minggu, 11 Desember 2016

Di bagian mana kita ditempatkan?

Nona, aku seringkali khawatir tiap kali aku membaca tulisanmu. Seringkali bertanya-tanya dalam hati, apakah mungkin itu benar-benar tentangmu atau hanya sekadar cerita yang kau khayalkan.

Aku juga suka menulis, dan karena itu, aku tahu kau meletakkan sebagian dirimu pada tulisan-tulisanmu. Namun, entah bagian apa di sebelah mana, aku tak tahu. Seperti Horcrux pada Voldemort, begitu juga hubungan antara tulisan dan jiwamu. Kau menyimpannya dengan rapi, dengan sedikit isyarat yang tersembunyi, dan aku, kadang-kadang penasaran, di manakah dirimu kau tempatkan.

Kau pernah bilang padaku, kau tak selalu menempatkan dirimu pada tokoh utama. Bahkan tidak pula pada tokoh kedua dan seterusnya. Kadang kau hanya menempatkan segelintir ingatanmu menjadi latar cerita. Atau kadang-kadang, kau meletakkan satu peristiwa utuh yang terjadi pada hidupmu di kehidupan tokoh lain, yang sama sekali tak mirip denganmu.

Apapun itu, tetap saja kadang aku masih cemas tiap membaca tulisanmu. Namun kini aku berhenti bertanya-tanya dan mencari fakta. Karena pada akhirnya aku tahu, kenikmatan membaca sebuah cerita akan terganggu jika aku selalu terus bertanya-tanya apakah ini nyata.
Lagipula, aku juga menulis tentangmu, kok. Menyimpan kenangan tentangmu pada bait-bait tulisanku, yang mungkin tak semuanya terlihat seperti sedang menceritakan kamu. Mungkin aku menulis kisah lain, tapi akan selalu ada kamu dan sebagian diriku yang kuselipkan di sana.

– karena kita tidak pernah tahu, di cerita bagian mana kita ditempatkan, atau bisa jadi, tak pernah ada kita sama sekali di cerita yang ditulis oleh para penulis itu —

0 komentar:

Posting Komentar

statistics

Bukan pakar, mari sama-sama belajar. Pun bukan ahli, mari saling berbagi | Melangit dan Membumi

Diberdayakan oleh Blogger.

Contact