In ahsantum ahsantum lianfusikum (17:7).
Saya pernah membaca suatu kalimat yang 'iya banget!' rasanya, "Bahwa dengan menjatuhkan orang lain, tidak serta merta membuatmu terlihat lebih unggul daripadanya. Tidak."
Dan saya belajar hal tersebut hari ini...
Benar sepertinya jika banyak yang bilang bahwa orang tua merupakan gudangnya nasehat(?). Dari sekian banyak nasehat yang orangtua saya berikan pada anak-anaknya, ada diantaranya adalah nasehat-nasehat 'magis' yang seperti simsalabim!! menempel lekat-lekat, erat-erat, kuat-kuat di hati saya.
Salah satu nasehat magis tersebut mengacu pada ayat di atas yang saya tulis. Yang mengikuti beberapa akun sosial media saya *eaaakkk promosi colongan*, pasti menemukan 17:7 tercantum di bio nya. Dan seperti yang saya bilang di atas, saya kembali diajarkan sama Allah tentang hal itu hari ini.
Sesungguhnya tak ada balasan untuk kebaikan melainkan kebaikan pula.. Ini salah satu ayat favorit saya. Paralel dengan Hukum Newton III. Besar gaya reaksi sama dengan besar gaya aksi. Jika kamu melepas kebaikan pada semesta, maka semesta -tak peduli dengan cara apa, tak peduli nanti atau saat itu juga- akan "mengembalikan" lagi kebaikan itu tepat padamu. Sungguh, tak pernah rugi orang yang berbuat baik
Maka, seperti kata orang tua saya, "Jadilah baik sebisamu dulu. Walaupun belum dianggap baik, walaupun belum terlihat baik, jadilah sebisamu dulu. Sambil melebihkannya setiap harinya".
Pun untuk diri saya sendiri setelah pelajaran hari ini, semoga selalu ingat bahwa 'jangan menyakiti orang lain hanya untuk kepentingan kita sendiri. Jika bahagia yang dicari, mungkin bahagia dari cara seperti itu adalah bahagia yang hanya sekelebat mata saja, setelahnya? Wallahu'alam'
0 komentar:
Posting Komentar