“Kakek, aku mau lihat
kebun binatang.”
Kakek
mengusap butiran peluh di keningnya, tenaganya terkuras setelah berkeliling
kebun binatang seharian. Apapun akan ia lakukan untuk cucu kesayangannya,
bahkan jika ia harus menguras seluruh tabungannya seperti hari ini.
“Ini
namanya Panda. Gembrot mirip Ikhsan.” ledek kakek. Ikhsan terbahak,
matanya terus memelototi Panda besar yang menurutnya lebih mirip kasur dari
pada dirinya. Ini pertama kalinya ia melihat Panda. Sepertinya enak ditiduri,
pikirnya.
“Kalau
yang ini namanya apa kek?” Ikhsan menunjuk sebuah hewan melata yang baginya
terlihat seram. “Itu iguana,” jawab kakek.
“Serem
ya kek. Sama seremnya kayak ular dan kadal.” Ikhsan tak pernah suka hewan
melata.
“Siapa
bilang iguana seram.. banyak yang suka sama iguana lho San.” jelas kakek. Mata
Ikhsan terbelalak seolah sedang mengambil alih mulutnya untuk bertanya kok bisa kek?
“Karena
iguana unik, dan jumlahnya tidak sebanyak ular dan kadal. Dia juga ramah pada
manusia,”
Iksan mengangguk, tapi
masih juga belum mengerti. “San, kamu mau jadi seperti iguana? Menjadi manusia
unik nan ramah dan disukai banyak orang?”
Lagi-lagi
Ikhsan mengangguk. Di atas tempat tidur, Ikhsan mengusap-usap kedua kakinya
yang hanya separuh. Sebuah truk besar mematahkan keduanya saat ia berusia tiga
tahun. Kakek memengang tangan Ikhsan, menghentikan gerakan tangan
cucunya. “Setiap orang punya kekurangan dan kelebihan masing-masing San. Ikhsan
pintar mengaji, banyak teman-teman ikhsan yang minta diajarin ngaji. Itu
kelebihan yang tidak semua orang punya. Ikhsan dan iguana mungkin sama-sama
tidak bisa berlari kencang seperti yang lain, tapi karena kalian unik, banyak
yang akan mencari.”
“Makasih
ya kek, kakek mau pergi ke kebun binatang dan memotretkan binatang-binatang itu
untuk Ikhsan. Ikhsan seneng banget bisa lihat kebun binatang, biarpun cuma
lewat foto.” Ikhsan merangkul tubuh kakek, satu-satunya keluarga yang ia
miliki di dunia ini. Kini badannya mulai ringkih. Dagingnya menipis dimakan
usia.
“Aku mau pasang foto iguananya di pigura
kek. Nanti kalau aku udah besar, aku mau pelihara Iguana. Boleh kan?”
0 komentar:
Posting Komentar