Sabtu, 20 Agustus 2016

Obrolan kita semalam, mengajarkanku:

"Bahwa yang paling mendamaikan dari keseluruhan harapan dunia adalah bersyukur. Karena memang kita hanya butuh yang cukup bukan yang berlebihan." :)


Semoga tetes-tetes syukur selalu mengalir dari kita. Sehingga kita paham bahwa menikmati proses bukan hanya bercerita tentang kesesuaian dengan impian yang dirancang, karena bisa jadi tentang sandungan batu-batu kecil di sepanjang perjalanan. Keep strong!!! ^_^






Related Posts:

  • Tentang Kebaikan-Kebaikanmu Itu... Diumumkan atau tidak diumumkan, kebaikan akan tetap menjadi kebaikan. Bedanya, jika kebaikanmu terpublikasi, hatimu berpotensi dikuasai oleh kesombo… Read More
  • Rest Saat aku lelah menulis dan membaca Diatas buku-buku kuletakkan kepala Dan saat pipiku meyentuh sampulnya Hatiku tersengat Kewajibanku masih ber… Read More
  • In Progress Want to Be ... “Allah kapan ya rindu aku?” berulang kali sahabat saya mengucapkan kalimat tersebut pada saya di tengah kami menunggu waktu kedatangan dokter. “U… Read More
  • Sabar dan Syukur Di hari pertemuan rutin kami kala itu, saya mendapat giliran untuk menyampaikan apa yang ingin saya sampaikan(?). Beberapa waktu ini saya buanyakkk … Read More
  • Ayam Goyenggg “Kak, terima kasih banget yaa, Kak!” kata si anak pertama. “Mbak, matur nuwun sanget nggih, enak!” si anak kedua menyahut. Aku tersenyum. … Read More

0 komentar:

Posting Komentar

statistics

Bukan pakar, mari sama-sama belajar. Pun bukan ahli, mari saling berbagi | Melangit dan Membumi

Diberdayakan oleh Blogger.

Contact