Minggu, 21 Agustus 2016

Cara Gaul Pakai Sosmed

Sadarilah, teko akan mengeluarkan cairan yang ada di dalamnya. Eforia kita terhadap sosial media seakan-akan menjadi sarana sebesar-besarnya untuk aktualisasi diri. Alih-alih aktualisasi, malah menjadi kebablasan, seakan kita menelanjangi diri sendiri dihadapan puluhan ribu mata.

Jadikan sosial media sebagai sarana menyebar kebaikan bukan kemunkaran. Sosmed bukan buku harian, jadi tidak perlu memposting segala sesuatu tentang kita. Jangan REAKTIF dalam memberikan respon terhadap berita yang tersebar di sosmed ataupun memberikan komentar ataupun membuat postingan, tetapi pakailah KESADARAN Full tentang apa yang akan diketik. Menulis ataupun posting di SOSMED pakailah pertimbangan bukan dengan emosi.

Jadikan diri kita inspirasi, yaitu mengajak orang yang membaca postingan kita terinspirasi, artinya disana memberi info apa yang perlu dilakukan juga oleh orang lain, bedakan dengan pamer, lebih banyak kearah narsistik saja, membanggakan diri sendiri. Pikir dua kali apa yang akan kita posting dan itu sangat terkait dengan NIAT apa yang kita sertakan ketika memposting berita.

Allah swt berupaya untuk menutupi aib-aib kita dari penglihatan manusia, jangan sampai kita sendiri yang mengumbar aib kita, karena pada siapa lagi kita akan minta pertolongan.

Kendalikan keinginan untuk komen atau posting sesuatu, jika memang tidak perlu, tinggalkan. Orang yang bersosial media aktif terkadang memang karena dalam dunia nyatanya kurang banyak aktivitas yang dilakukan. Jika memang kita dalam taraf kecanduan sosial media, kurangi interaksi kita dan ganti dengan aktivitas nyata yang lebih banyak dari sebelumnya.


So, bijaklah dalam menggunakan sosial media, sebarkan dan ajarkan ilmu-ilmu ini pada saudara-saudara kita yang lain. Jangan sampai harapan bangsa kita terus kembali berguguran tanpa berjuang.





(Ani Khairani, M. Psi. Psikolog) 
dalam diskusi ASA Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

statistics

Bukan pakar, mari sama-sama belajar. Pun bukan ahli, mari saling berbagi | Melangit dan Membumi

Diberdayakan oleh Blogger.

Contact