Kamis, 25 Agustus 2016

Eksakta

Di lingkungan baru saya saat ini, berkumpul orang-orang dengan background ilmu eksakta. Berbagai jenis ilmu eksakta.. ya berbagai jenis ilmu eksakta. Of course, tiap background ilmu selalu mengkaji fenomena sains dengan prinsip-prinsip yang berhubungan dengan ilmu itu sendiri. Termasuk kajian.... tentang fenomena 'bumi itu datar atau bulat?' Ya ampunnnn... dunia ini kok lama-lama penuh drama ya, jadi pusing pala saya hiks.

Mulai lah kami berargumen. Fisika oke... Kimia ikut... Biologi *orangnya kurang oke(?)*... masukkan pula teori anak geologi... daaan masih banyak kajian bidang ilmu lain yang kami jadikan referensi pada diskusi yang mendadak harus dilaksanakan ini. Diskusi? Sebentar sebentar. Sepertinya kok istilah itu terlalu keren ya.. Bukan bukan, ini bukan diskusi. Kami memang sering mengobrol tentang fenomena-fenomena sains, membuktikan rumus di teori yang pernah ada ketika kami mendapati praktek di lingkungan tidak sesuai dengan teori yang ada, even itu saat kami sedang istirahat makan siang. Huftttt makan siang biar kenyang, ini malah dibikin laper lagi :( sering seperti itu. Hampir setiap saat malahan. Saya jadi merasa mempunyai banyak sekutu haha, karena saya mendapati keberadaan orang-orang yang kepo maksimal karena suka penasaran dengan suatu hal, ya mereka itu. Bedanya kualitas kami saja sih. Mereka menyikapi kekepoan mereka dengan bijak, dengan mencari, dengan membuktikannya. Sementara saya, kalau kepo lebih memilih tidur supaya terhindar dari ketidakpastian perasaan yang gundah gulana *hallahh*.

Aduh sampai mana tadiiii... Oh ini ya 'bumi itu datar atau bulat?'
Okeee.. jadi begini kalau menurut saya, "The scientists of today think deeply instead of clearly. One must be sane to think clearly, but one can think deeply and be quite insane."Gitu ya... itu menjawab fenomena 'bumi itu datar atau bulat', Mon? Hehehehehe engga sih *tampar*.

Ada salah satu Abang (informasi selingan: di SMA saya, sapaan 'Abang' digunakan untuk alumni yang sudaaah senior, yang lulusnya jauh sebelum kami) saya di zaman SMA dulu yang berkata pada saya bahwa "Kamu tahu Mon kenapa yang mudah dipengaruhi atau terbawa arus (saat itu beliau mencontohkan tentang fikrah-fikrah yang menjamur di masyarakat)  itu malah biasanya orang-orang dari kalangan background ilmu eksakta? Karena orang eksakta itu dibiasakan pola berpikirnya 'asal bisa dibuktikan, gue percaya'. Pun tentang fikrah-fikrah itu... jika kita bisa merasionalitaskan prinsip ajaran/arah gerak dalam suatu fikrah dan klik di otak mereka, yaudeh ketarik bakalan."

Lalu, mantan dekan saya pernah bilang kepada saya bahwa "Ada ruang di jagat raya ini yang tidak bisa dipelajari, tidak bisa dijelaskan Mon. Akan selalu bias. Ruang itu mungkin hanya menjadi area Tuhan. Kita para sainstis tidak bisa menjamahnya. Maka, ketika kita tahu ilmu alam ilmu di jagad raya ini lebih banyak lagi, harusnya lebih membuat kita ber-Tahan untuk ber-Tuhan ." 


hehe sekian. Tulisan ini hanya ingin menampilkan quote-quote of the day saja haha. Karena dalam hal ini, saya layaknya orang yang sedang mengalami konstipasi.

0 komentar:

Posting Komentar

statistics

Bukan pakar, mari sama-sama belajar. Pun bukan ahli, mari saling berbagi | Melangit dan Membumi

Diberdayakan oleh Blogger.

Contact