Selasa, 23 Agustus 2016

Doa Orangtua

Bapak: Neng, Bapak pernah baca cerita.

Saya: ((antusias mendekatkan telinga))

Bapak: Zaman dulu, ada seorang ibu yang kalau anaknya rewel, selalu si Ibu meluk si anaknya, sambil dielus-elus deh tuh kepala anaknya. Sama dipanggil-panggil anak itu. Si anak pertama dipanggil 'mukti'. Padahal itu bukan nama anaknya lho neng, si Ibu emang sengaja manggil ke anak-anaknya pakai nama-nama baik gitu. Anak kedua dipanggil siapa ya... Aduh Bapak lupa neng. Pokoknya pas udah gede jadi deh tuh anak-anak sesuai panggilan-panggilan baik si Ibu.

Saya: Waaaaa

Bapak: Eneng belum berkeluarga kan(?) Kedua orangtua masih lengkap kan(?) Doa orang tua itu segalanya neng. Neng jangan pernah lupa minta doa sama orang tua ya...

Saya: ((saat ini saya nggak melakukan adegan apa-apa sih. Terlalu maktub mendengarkan si Bapak))

Bapak: Neng coba baca kisah-kisah tokoh sukses dunia. Kebanyakan mereka adalah orang-orang yang memuliakan orangtuanya.
Ini, emmm neng tahu Sulaiman Al Rajhi?

Saya: Pernah baca waktu itu... Pendiri bank islam terbesar di Arab Saudi, bukan?

Bapak: Iya bener. Neng tahu apa kata dia tentang ibu(?) Katanya, "Aku ingat doa-doa ibuku dan mereka selalu mengikutiku. Mereka menempel pada sepanjang hidupku."
Neng, entah banyak, entah dikit rezeki neng nanti, tetep ya jangan lupain orangtua. Walaupun mereka nggak minta. Rumusnya: Nggak ada anak yang menderita karena memuliakan orangtuanya, nggak ada anak yang jatuh miskin karena memberi orangtuanya. Baek-baek ya, Neng... ((senyum malaikat)) Semoga diliputi keberkahan buat eneng.

Saya: Iya Bapak Insya Allah ((senyum bidadari))





Suatu malam di Tasikmalaya

0 komentar:

Posting Komentar

statistics

Bukan pakar, mari sama-sama belajar. Pun bukan ahli, mari saling berbagi | Melangit dan Membumi

Diberdayakan oleh Blogger.

Contact