Rabu, 20 Juli 2016

Doa

Sebenarnya saya penasaran, apakah doa manusia (selain saya) itu buaaaanyak juga seperti doa saya? Seperti banyaknya permintaan saya ke Allah? Andai saja ya, setiap satu doa kita bakal ditandai dengan satu titik di wajah kita hehe, kan saya jadi mudah lihat seberapa banyaknya doa-doa orang yang saya temui. Apa pula saya ini pakai acara penasaran dengan doa orang lain?
Mmmm jadi begini... Saya, punya binyik bingit (read: "binyik bingit" merupakan kalimat jamak dari kata "buuuanyak buuuanget" *sotoy mode on* *ilmu sesat*). Dan pada setiap kesempatan waktu-waktu mustajab untuk berdoa, saya selalu tidak mau ketinggalan. Itu sebabnya mengapa saya suka hujan, bukan karena ingin hujan-hujanan... bukan. Tapi karena saya ingin berdoa. Itu sebabnya mengapa saya selalu menunggu waktu berbuka puasa, bukan karena ingin cepat-cepat makan... bukan. Tapi karena saya ingin berdoa. Itu sebabnya mengapa saya suka duduk di sajadah berlama-lama setelah sholat-sholat yang saya lakukan, bukan karena kaki saya kesemutan... bukan. Tapi karena saya ingin berdoa. Dannn di waktu-waktu yang lainnya.

Cuma, kadang saya bingung... dasarnya manusia kan nggak mau rugi ya. Minta ke Allah juga maunya semuanya diomongin ke Allah kalau pas momennya ada. Kan katanya doa itu harus diulang-ulang terus ya... Nah, karena doa saya yang binyik bingit tadi, terkadang tidak berbanding dengan waktu berdoa yang tersedia. Karena misalnya, waktu sholat dan jadwal keberangkatan pesawat mepet, padahal kita pergi juga bawa amanah orang. Alhasil nggak bisa duduk lama di sajadah buat ngedoain semuaaaaa yang ingin disampaikan ke Allah.

Udah gitu... saya cuma mau bercerita begitu di tulisan ini. Kesimpulannya.... penting nggak penting buat dibaca sih tulisan ini -,- *tampar pakai sandal* *ngomong nggak penting pas udah di akhir* *udah terlanjur baca ya?* *punten akang-akang dan teteh-teteh :( *


"Bila engkau ingin berdoa, sementara waktu begitu sempit, padahal di dalam dadamu dipenuhi oleh begitu banyak hajat (kebutuhan), maka jadikan seluruh isi doamu berupa permohonan Maaf (istigfar) kepada Allah. Karena bila Dia memaafkanmu, maka semua keperluanmu akan dipenuhi olehNya tanpa engkau memintaNya" (Ibnu Qayyim)


Terimakasih untuk semua doa yang diberikan untuk saya, dari siapapun, baik diam-diam, ataupun terang-terangan. Semoga Allah selalu memberkahi kalian semua, semoga doa baik tercurah pula untuk kalian...

Salam,
dari Saya, orang yang manis (karena habis ketumpahan gula) 

0 komentar:

Posting Komentar

statistics

Bukan pakar, mari sama-sama belajar. Pun bukan ahli, mari saling berbagi | Melangit dan Membumi

Diberdayakan oleh Blogger.

Contact