“Andai engkau tahu bagaimana Allah mengatur urusan hidupmu, pasti hatimu akan meleleh karena cinta kepada-Nya.” ~Ibnul Qayyim al Jauziyyah
Have you ever been in a situation which caused your mind troubled, just when reality didn’t match your dreams and expectations?
I have. Perhaps all of us have.
Ketika kenyataan tidak sejalan dengan apa yang kita cita-citakan. Ketika rencana yang sudah tersusun rapi tiba-tiba berantakan karena hasil akhir tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Ketika impian musnah menyisakan pedih yang seakan tidak berkesudahan..
Mungkin saat kita gagal masuk sekolah impian..
Gagal memiliki seseorang yang kita cintai dalam ikatan yang halal..
Gagal dalam urusan pekerjaan…
Gagal dalam membina rumahtangga..
Gagal mengajak orang-orang terdekat menuju hidayah-Nya..
Kadang kita merasa kecewa dan putus asa dengan apa yang telah Allah tetapkan atas kita. Kadang kita merasa bahwa hidup ini tidak adil. Kadang kita bertanya seolah menggugat,
“Kenapa harus saya?”
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya baik baginya. Dan yang demikian itu hanya ada pada seorang mukmin. Jika mendapat kesenangan dia bersyukur, maka syukur itu baik baginya. Dan jika mendapat musibah dia bersabar, maka sabar itu baik baginya” (HR. Muslim)
Demikianlah seharusnya seorang mukmin menyikapi apa yang Allah gariskan untuknya. Sabar, syukur, ridha. Senantiasa bersabar, bersyukur dan ridha atas segala keadaan. Meski sulit, karena yang demikian bertentangan dengan hawa nafsu manusia.
Saya pernah beberapa kali mengalaminya. Merasa kecewa sekaligus lega di saat yang sama. Wait.. Lega ketika sesuatu yang diimpikan luput dari genggaman? How come?
I always believe that, ketika Allah tidak mengabulkan keinginan kita, exactly right how we want it, pasti ada hikmah tersendiri di baliknya. Pasti ada sesuatu yang Allah ketahui, yang tidak kita ketahui.
Saya selalu percaya bahwa keputusan Allah, apapun itu, se-menyakitkan apapun itu, pasti yang terbaik bagi saya kala itu. Entah kenapa, saya hanya yakin bahwa ada sesuatu yang lebih baik menanti di kemudian hari, insya Allah.
“Bisa jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu TIDAK mengetahui.” (Al Baqarah: 216)
Seringkali Allah menghindarkan saya dari sesuatu yang saya inginkan karena Allah tahu yang demikian tidak baik bagi saya. Dan Allah telah menyiapkan sesuatu yang jauh lebih baik untuk saya kelak. Entah apa, siapa, kapan dan bagaimana.
Sesuatu yang tidak saya pahami saat ini, tapi mungkin nanti.. Berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun kemudian.. Akan datang jawaban dari semua pertanyaan: mengapa Allah tidak mengabulkan permintaan saya saat itu, tepat seperti yang saya inginkan.
I have proved that not only once or twice. Too many times Allah prevented me from something I desired, in order to give me something much better. Something beyond my own expectations.
“When Allah tests you it is never to destroy you. When He removes something in your possession it is only in order to empty your hands for an even greater gift.” ~Ibnu Qayyim Al Jawziyyah
Jika saat ini kita tengah dirundung duka karena realita tidak seperti yang kita inginkan…
Yakinlah, di balik segala air mata, kesedihan, kesabaran, Allah telah menyiapkan sesuatu yang lebih baik. Yang mungkin jauh lebih baik dari apa yang pernah kita impikan.
Ya, ketika impian tak selalu bersanding indah dengan kenyataan. Sadarilah.. Dengan segala keterbatasan ilmu dan sempitnya pandangan kita sebagai manusia. Allah sungguh Maha Tahu, apa yang terbaik untuk kita.
For He is the best planner and His plans are always the most beautiful ones ❤
"As I look back on my life, I realize that every time I thought I was being rejected from something good; I was actually being re-directed to something better. You must convince your heart that whatever Allah has decreed is most appropriate and most beneficial for you.” (Anonymous)
Jogjakarta, end of May 2016.. always believe in rainbow after the storm.
0 komentar:
Posting Komentar