Rabu, 03 Februari 2016

Seperti Tidur dengan Mata Terbuka

Rasanya realita tidak pernah berhenti. Rasanya hari terus berlanjut tanpa jeda. Entah kapan terakhir kali saya merasakan tidur tanpa mimpi. Ya, tidur yang seperti itu, tidur yang ketika terbangun rasanya lega sekali dan badan terasa segar. Sekitar dua bulan terakhir tidur ini nyaris selalu dilalui dengan mimpi. Konstan hampir setiap hari. Orang-orang yang ada di keseharian ada disana, apa yang saya tonton dan dengar pun terkadang ada di sana. Campur aduk. Rasanya nyata sekali. Padahal saya tidur bukan dengan niatan bertemu alternatif realita, tapi untuk mengistirahatkan tubuh. Walhasil ketika terbangun rasa lelah itu tidak sepenuhnya hilang. "Kita belum melalui pergantian hari sebelum tidur dan terbangun lagi".
Kenyataannya, karena bermimpi terus, saya merasa terus menjalani hari tanpa henti. Katanya saya stres, terlalu banyak pikiran, terlalu banyak membawa pusing berbagai persoalan *ah masa sih? Saya kok engga menyadari ini ya.. hmm umm urghhh*, jadi tidak rileks, dan tak jarang mengalami sakit kepala yang amat sangat di pagi harinya hingga menjelang tidur kembali *seharian sakit kepala dong? Iya, huks*. Ya... meskipun saya melalui hari-hari bahagia, mimpi itu tetap ada. Seperti tidur dengan mata terbuka. 

0 komentar:

Posting Komentar

statistics

Bukan pakar, mari sama-sama belajar. Pun bukan ahli, mari saling berbagi | Melangit dan Membumi

Diberdayakan oleh Blogger.

Contact