jadi muslimah itu banyak tantangannya. ketika awal hijrah, ketika sudah paham kewajibannya, ketika sudah sadar harus jadi dai (sebelum jadi apapun kita adalah dai). *saya gak nemu kata lain selain itu re: dai.
apapun yang dilakukan akan jadi perhatian, diri dibuatnya hati-hati sekali. bukan untuk penilaian manusia. tapi karena paham bahwa dai, bahwa muslim/ah adalah representatif dari islam. karena ini kaitannya dengan menjadi agen islam. buruk da’i-nya bisa jadi membuat orang berpandangan buruk pada islamnya.
tapi da’i juga tidak sempurna, manusia itu tempatnya lupa, lalai, futur, dan cenderung kepada keburukan.
gak selalu mudah untuk pasang wajah tersenyum ketika ujian datang, atau iman sedang turun. tidak juga mudah untuk mereka yang bertabiat pemalu untuk tiba-tiba beramah-tamah kepada banyak orang.
sedihnya, faktor muka pun sering di permasalahkan, yang katanya jutek lah, atau sombong lah, padahal mukannya emang begitu, kalau diam atau sakit. mukanya emang datar atau kelihatan nyeremin. dan seringnya orang-orang enggan cari tau, atau memulai lebih dulu.
sekalinya jadi baik dan ramah, ujiannya gak kalah hebat, yang mendekat pun kadang bikin takut, ya yang tiba-tiba baik eh niatnya tertentu lah, atau yang ada maunya aja, atau yang baik tapi tiba-tiba nusuk dari belakang.
tapi jangan berhenti jadi baik, dan berusaha jadi baik, Allah toh juga melihat. meskipun kadang sakit rasanya, sedih, sekaligus merasa bertanggungjawab. Allah lihat kok, dan penilaian Allah adalah yang utama.
noted saya harap kamu gak menyerah ya..
kepada: yang sedang depresi sendiri akibat muhasabah. kenapa? kurangmu banyak banget ya? sama dong saya juga.
Tujuan dari perjuanganmu bukan hanya untuk diri sendiri, Sayang. Kau berjuang untuk lebih banyak orang. Dan demi khusnul khatimah yang selalu kamu harapkan :)
0 komentar:
Posting Komentar