Senin, 08 Februari 2016

ASIK 2015

Kita pernah malu-malu masuk ke ruangan itu…
Di sebuah ruangan
yang tak begitu besar dengan ukurannya
namun begitu besar dengan kesederhanaannya
Di ruangan itu, kita sama malu-malu,
karena pertemuan kadang menyisakan kecanggungan
Saat pertama kita bertemu dengan malu,
banyak dari kita yang tak saling mengenal
banyak juga dari kita yang memilih diam,
Namun dalam perasaan malu itu; kita saling mengikat impian
Selalu bersemangat dalam mewujudkan karya
Ruangan itu menyaksikan
Bahwa soal menyakitkan dan kebahagiaan hanyalah soal ‘perjalanan’
yang seringkali berujung pada kelelahan.
Dan bukan kah kita sama-sama menginsyafkan pepatah hebat itu:
“Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah perjuangan”
Apa yang membuat kita bertahan jika bukan kesetiaan?
Kesetiaan pada perjanjian,
yang jarang kita ucapkan
namun selalu kita upayakan
Kini, kita sama-sama membuktikan
bahwa kita adalah orang yang bertahan
dan kita adalah orang yang menganggap bahwa
kenangan diciptakan bukan untuk dilupakan
Kini,
Kita telah malu-malu keluar dari ruangan itu
Kita malu bahwa setelah ini
akan datang momen saling merindukan
Masing-masing dari kita juga malu untuk mengucapkan,
“Aku Sayang Kalian”
(-BTA-)

~Ini ceritanya late post gitu hehe~







0 komentar:

Posting Komentar

statistics

Bukan pakar, mari sama-sama belajar. Pun bukan ahli, mari saling berbagi | Melangit dan Membumi

Diberdayakan oleh Blogger.

Contact