“Dan
janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semua itu akan diminta
pertanggungjawabnya.” (QS. Al-Isra: 36)
Seiring masuknya
beragam gaya hidup barat ke berbagai negara, menjadikan perayaan-perayaan yang
umum dilakukan di negara barat tersebut juga marak dilakukan di negara-negara
lain yang sudah terkena pengaruh kebudayaan. Tidak terkecuali Indonesia yang
notabene lebih dari 80% penduduknya beragama Islam. Siapa yang tidak tahu hari
valentin? Tua, muda, ABG bahkan bisa disebut semua kalangan pernah
mendengarnya, namun apakah mereka benar-benar tahu perayaan apa itu?
Kebanyakan muda-mudi
menjadikan dunia barat sebagai kiblat gaya hidup mereka. Seolah-olah menutup
mata akan segala ketentuan dan hukum yang berlandaskan pada Islam yang
merupakan agama yang dianut. Salah satunya adalah perayaan hari valentin atau
lebih akrab disebut hari kasih sayang. Perayaan tersebut begitu populer di
kalangan muda-mudi, mereka menganggap hal itu adalah trend yang harus diikuti
dan tidak boleh dilewatkan. Penuh dengan warna pink, saling bertukar kado,
berpesta, dsb. Namun, sebagian besar dari mereka merayakan hari valentin
semata-mata memang karena trend tanpa tahu hukum merayakan valentin bagi umat Islam.
Inilah yang harus menjadi perhatian khusus bagi umat Islam.
Banyak literatur ilmiah
yang menyebutkan tentang asal mula perayaan hari valentin. Diantaranya literatur
ilmiah pada The World Encylopedia
1998 bahwa
perayaan valentin berasal dari upacara ritual agama Romawi kuno dan
pada tahun 496 upacara ritual Romawi kuno tersebut dimasukkan ke dalam upacara agama
Nasrani, sehingga sejak itu secara resmi agama Nasrani memiliki hari raya baru
yang bernama Valentine’s Day yang
bertepatan pada tanggal 14 Februari untuk menghormati hari kematian St Valentino.
Hal ini bukanlah suatu hal yang mengada-ada, namun memang benar-benar bersumber
dari negara barat yang bertindak sebagai pemilik perayaan ini. Sudah sejelas
ini asal-usul perayaan hari valentin, apakah kita umat muslim akan tetap
merayakan upacara keagamaan umat lain?
Kita sebagai umat
muslim tidak diperkenankan untuk melaksanakan perayaan keagamaan umat lain. Hal
ini jelas disebutkan pada QS. Al-Kafirun ayat 1-6, “Hai orang-orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang
kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah. Dan Aku tidak
pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula)
menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah,
agamaku.”
Tidak sedikit pula yang mengetahui
kebenaran ini namun berkilah untuk tetap merayakan hari valentin atas nama
kasih sayang. Duh muda-mudi…
Andai
kita menyadari dan mengetahui, kasih sayang menurut Islam jauh lebih indah
dibandingkan sekadar merayakan hari valentin sebagai wujud kasih sayang kita
yang hanya terjadi sekali dalam setahun. Islam itu agama yang penuh kasih
sayang. Bukan hanya sayang terhadap orang-orang sekitar saja, namun juga semua
makhluk ciptaan Allah SWT. Islam yang mengajarkan untuk tidak saling menyakiti,
mendzalimi, menggunjing, mencuri, dsb merupakan hal-hal sederhana yang
diajarkan untuk dilaksanakan setiap harinya sebagai wujud kasih sayang dalam
bentuk nyata terhadap sesama. Jadi, kasih sayang menurut Islam bukan hanya
sehari saja seperti valentin, tapi setiap hari dan dilakukan dengan tindakan
nyata yang sederhana tapi berimbas luar biasa.
Itulah
sedikit pemaparan tentang perayaan hari valentin. Pada dasarnya, merayakan hari
valentin tidak diperkenankan bagi umat muslim karena esensi maupun tujuannya
jelas berbeda dengan Islam. Jika dipahami lebih dalam, merayakan hari valentine
hanya akan memberikan berbagai kemunduran moral bagi kaum muda-mudi mulai dari
paganisme (menganut paham pada masa sebelum adanya agama), berfoya-foya,
pemborosan, berzina dan melaksanakan ritual agama lain. Marilah kita sebagai
kaum muda bersama-sama untuk cerdas mengkaji dan mengikuti setiap perkembangan
dunia yang semakin maju dengan menyesuaikannya terhadap aqidah-aqidah Islam,
bukan hanya mengedepankan trend untuk meningkatkan bargaining position di tengah pergaulan yang ada. (Monaliza / Bio ‘11)
(Tulisan ini dibuat tepat setahun yang lalu untuk diikutkan pada 'tugas' pandangan pemuda terhadap momen valentine yang marak, Alhamdulillah untuk hasil yang dicapai dari tulisan ini. Tepat hari ini, ada bentuk kasih sayang lain yang ditunjukkan oleh alam kita.. meletusnya gunung Kelud, hujan abunya dirasakan hampir di seluruh wilayah Jawa Timur & Jawa Tengah. "Jika datang musibah sesekali, itu ujian. Bila sudah sering kali, itu teguran." Yuk, sama-sama berbenah diri untuk awal berbenah negeri ini. Jangan lupa tundukkan kepala untuk berdoa bagi saudara-saudara kita yang sedang mendapatkan musibah. )
0 komentar:
Posting Komentar