Sabtu, 14 September 2013

DUNIA CYBER, SARANA MEDIA INFORMASI TERBARUKAN

Oleh: Monaliza Sekar Rini

Abad ke-21 ini informasi bukan hanya menjadi pelengkap dalam kehidupan manusia di belahan dunia manapun, namun sudah menjadi kebutuhan yang menuntut untuk dipenuhi. Ini terjadi akibat semakin berkembangnya berbagai bidang mulai dari bidang ekonomi, bidang kesehatan, bidang sosial pertahanan, dll. Keberadaan media massa sebagai penyedia informasi mulai menjamur.
Sebelum berkembangnya media internet di Indonesia, media informasi yang menjadi andalan masyarakat adalah media cetak, radio, dan televisi. Seiring berkembangnya zaman, masyarakat menginginkan informasi terbaru yang lebih cepat, akurat dan mudah untuk di akses. Karena itu inovasi-inovasi media dalam menyampaikan informasi mulai dikembangkan.
Menurut data statistik United Nations Department of Economic and Social Affairs tahun 2010, pengguna internet di Indonesia semakin meningkat sejak tahun 2000 hingga 2010 sebesar 12,3 %. Hal itu didukung dengan berdirinya Internet Service Provider (ISP) pertama di Indonesia tahun 1994 (1). Internet mulai dikenal oleh masyarakat, perlahan-lahan kemudahan untuk mendapatkan akses internet ini semakin mudah.
Melihat hal itu, beberapa media cetak yang biasanya terbit setiap harinya, mencoba membuat semacam inovasi agar pembaca setianya tidak pindah ke media lain. Beberapa media cetak yang ada di Indonesia perlahan tapi pasti mulai menghadirkan tampilan berita serta informasinya dalam bentuk online. Memang saat ini dengan rutinitas dan aktivitas masyarakat yang begitu padat memaksa mereka untuk selalu up to date informasi terbaru yang terjadi setiap harinya tanpa terikat oleh waktu. Inilah yang menjadi asal mula dunia cyber sebagai sarana penyebaran informasi di tengah masyarakat.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi yang aktual, memasuki era globalisasi diperlukan adanya keterpaduan dan sinergi dari seluruh pihak yang bersangkutan, kemajuan teknologi informasi berdampak pada perubahan pola kegiatan masyarakat yang berorientasi pada kemudahan-kemudahan dalam berbagai aktivitas dengan menggunakan sarana informasi yang lebih modern sebagai dampak dari keinginan dan perubahan tersebut.
Perkembangan teknologi informasi seperti akses internet (cyber) sebagai sebuah sarana informasi global dimana dunia  cyber ini dapat dikatakan sebagai ensiklopedia dunia yang merupakan pusat dari segala informasi seluruh dunia yang efisien dan efektif. Pengaksesan internet yang saat ini mudah dilakukan dan mampu menjangkau seluruh dunia membuat pemanfaatan situs-situs media massa akan lebih mendunia dimana media massa dapat menyampaikan informasi terbaru secara lebih mudah dan efisien kepada masyarakat.
Sebagai media informasi, dunia cyber akan memberikan beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan media informasi konvensional berupa koran, majalah maupun media cetak lainnya. Dunia cyber jauh lebih efektif dan efisien dibanding penyebaran informasi melalui media cetak. Proses penyebaran informasi melalui internet dapat menjangkau berbagai wilayah geografis di dunia dengan cepat. Jika ditinjau dari segi biaya, penyampaian informasi melalui dunia cyber lebih terjangkau dibandingkan media konvensional yang membutuhkan kertas dan tinta. Sehingga media informasi melalui internet ini telah menjadi sebuah sarana penyebaran informasi yang sangat menggembirakan dan menguntungkan bagi umat manusia. Inilah sebabnya dewasa ini dalam perkembangannya dunia cyber memiliki banyak peminat sebagai media penyampai informasi dibandingkan dengan media informasi konvensional.



 

(1) Yuhefizar. 2008. 10 Jam Menguasai Internet: Teknologi dan Aplikasinya. Jakarta: Gramedia (hal 6-7).
continue reading DUNIA CYBER, SARANA MEDIA INFORMASI TERBARUKAN

Media sebagai Transformasi Dunia Pendidikan

Oleh: Monaliza Sekar Rini
(Ini tulisan [lomba essay pengelola LPM Manunggal Undip periode 2012] pertama saya ketika mulai terjun ke dunia pers kampus… Mohon dimaklumi :’) )

Semua tentu sepakat apabila pendidikan menjadi salah satu kunci kemajuan dan keberlangsungan sebuah bangsa. Kontribusi dan peran pendidikan tetap menjadi salah satu faktor penting dan menjadikan sebuah bangsa tetap eksis. Sebab, melalui pendidikan akan lahir sumber daya manusia (SDM) handal dan berkualitas yang akan berperan serta berkiprah sebagai penggerak pembangunan bangsa di masa mendatang terutama pada negara-negara berkembang salah satunya Indonesia.
Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses pencapaian tujuan, artinya pendidikan berupa serangkaian kegiatan bermula dari kondisi-kondisi aktual dan individu yang belajar, tertuju pada pencapaian individu yang diharapkan. Hal tersebut selaras dengan pendapat dari John Dewey seorang ahli dan pengamat dunia pendidikan yang memaknai pendidikan sebagai proses pembaharuan makna-makna pengalaman lewat transmisi insidental dan intensional. Pendapat ini diperkuat lagi oleh Brubacher dalam bukunya Modern Philosophies of Education yang menyebutkan, “Pendidikan diartikan sebagai proses timbal balik dari setiap pribadi manusia dalam penyesuaian dirinya dengan alam, dengan teman dan alam semesta. Pendidikan merupakan pola perkembangan yang terorganisasi dan kelengkapan dari semua potensi manusiawi, moral, intelektual dan jasmani oleh dan untuk kepribadian individunya serta kegunaan masyarakatnya yang diarahkan demi menghimpun semua aktivitas tersebut bagi tujuan hidupnya.”
Di balik nilai pentingnya sebuah pendidikan bagi suatu bangsa, banyak hal yang menunjang perkembangan dunia pendidikan tersebut. Berbicara tentang perkembangan dunia pendidikan tidak dapat dilepaskan dari media. Karena salah satu hal yang menunjang dunia pendidikan adalah media. Keberadaan media tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari pada abad ini. Sedikit atau banyak, sengaja atau tidak disengaja, media selalu kita butuhkan termasuk dalam dunia pendidikan. Media pendidikan adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk media pendidikan. Misalnya saja radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya. Secara umum fungsi media mencakup empat hal yaitu menyebarluaskan informasi, kritik sosial, hiburan, dan pendidikan. Kata media sendiri berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Dengan demikian, maka media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Dalam hal pendidikan, media tidak hanya berperan memberi informasi terhadap masyarakat yang menjadi pembaca atau pemirsanya, namun juga berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Di samping menyuguhkan informasi-informasi terbaru dari peristiwa yang terjadi, media juga memberikan rangsangan kepada publik untuk berbuat dan kreatif. Tindakan aktual dan kreatif yang didapatkan dari rangsangan media akan menimbulkan hal-hal baru dalam dunia pendidikan. Dalam bidang pendidikan secara umum media memiliki peran sebagai berikut: memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis; mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra karena dengan adanya media maka para pelaku dalam dunia pendidikan dimana pun dan kapan pun akan dapat melakukan kegiatan pendidikan. Peran media massa dalam dunia pendidikan juga cukup besar. Hanya, perannya selama ini terbatas sebagai penyebar informasi saja. Media massa menjadi jembatan informasi antarkalangan pendidik yang terlibat dalam pengelolaan pendidikan. Contohnya saja koran atau majalah menginformasikan kegiatan-kegiatan sekolah dan isu-isu lain yang menyangkut pendidikan. Jika para pelaku pendidikan dapat menangkap hal-hal yang menyangkut edukasi dari media maka tidak diragukan lagi jika para pelaku pendidikan akan berkembang ke arah yang lebih baik karena banyak hal-hal baru sebagai tambahan pengetahuan yang didapatkan di luar kegiatan pendidikan secara formal. Karena pelaku pendidikan tidak dapat dilepaskan dari perkembangan dunia pendidikan itu sendiri maka dengan berkembangnya para pelaku pendidikan ke arah yang lebih maju sebagai bentuk salah satu peran media dalam hal edukasi, maka hal itu akan berdampak baik juga pada perkembangan dunia pendidikan itu sendiri.
Tidak dapat dipungkiri bahwa berkembangnya media berbanding lurus dengan perkembangan dunia pendidikan. Semakin maju dan banyaknya trobosan-trobosan baru ataupun inovasi pada media maka dunia pendidikan pun akan semakin mendapatkan banyak akses dalam hal edukasi. Dapat kita bayangkan jika tidak ada media untuk menunjang dunia pendidikan, maka segala informasi yang berguna dan dibutuhkan dalam dunia pendidikan serta hal-hal yang berbau pendidikan sebagai salah satu dari empat pokok fungsi media akan terputus.
Dapat dilihat betapa banyak fungsi serta peran media pada dunia pendidikan dewasa ini. Jika dikaji lebih jauh, peran media bisa lebih besar lagi. Di samping fungsi informatif, media juga dapat mendorong kreativitas-kreativitas baru pelaku pendidikan baik guru maupun anak didik dalam mengembangkan kompetensinya. Menurut penulis, media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, serta kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses  belajar pada dirinya. Tetapi sejauh ini peran media di Indonesia lebih khusus surat kabar dan televisi lebih banyak pada informasi dan hiburan. Fungsinya dalam hal pendidikan kurang dapat dirasakan atau bisa dikatakan minim jika dibandingkan dengan fungsi informasi dan hiburannya. Padahal fungsi pendidikan juga cukup bagus dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian media massa dalam mendorong kualitas pendidikan suatu bangsa. 
Harus kita akui bahwa peran media dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan dunia pendidikan suatu bangsa. Pendidikan yang menggunakan media yang tepat, akan memberikan hasil yang optimal bagi pemahaman para pelaku pendidikan terhadap tujuan pendidikan. Dari uraian di atas, dapat ditarik satu kesimpulan bahwa ada hubungan yang sangat erat dan saling berkaitan antara media dan tujuan pendidikan yang pada akhirnya akan memberikan pengaruh pada perkembangan dunia pendidikan.


continue reading Media sebagai Transformasi Dunia Pendidikan

‘DINAMIKA PERUBAHAN BANGSA’ DALAM KACAMATA MAHASISWA



Oleh: Monaliza Sekar Rini 
 (Dibuat untuk memenuhi salah satu persyaratan LKMM Madya Universitas Diponegoro 2013)


Dinamika perubahan bangsa Indonesia. Ketika membaca satu kalimat tersebut, tak jarang asumsi yang muncul di benak kita langsung mengarah pada peran pemuda dalam sejarah panjang bangsa Indonesia. Mulai dari Sumpah Pemuda pada tahun 1928, Proklamasi (1945), Orde Baru (1966), Reformasi (1998). Semua momen ini merupakan bukti kekuatan para pemuda Indonesia, yaitu mahasiswa sebagai tonggak perubahan kehidupan bangsa.
            Membicarakan tentang dinamika perubahan bangsa, menggelitik keingintahuan saya mengenai persepsi langsung dari mahasiswa dalam menterminologikan ‘dinamika perubahan bangsa’ itu sendiri. Dan dari dua mahasiswa yang saya temui, memberikan dua jawaban yang berbeda. Shela, anggota Pers Mahasiswa Undip, menurutnya, proses pembenahan dan perubahan suatu bangsa itu pastinya menuntut gerakan dan aksi nyata dari bangsa itu sendiri, otomatis, gerakan perubahan itu tak semata niat yang terucap namun disertai langkah konkret bagi bangsa. Sementara Riza, mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Undip sekaligus aktivis gerakan mahasiswa ini memiliki pandangan agak berbeda dari pendapat yang pertama tadi, baginya dinamika perubahan bangsa itu merupakan pergolakan perubahan situasi dan kondisi negara dari perubahan warganya.
            Setelah mendengar jawaban keduanya, apakah latar belakang gerakan yang menjadi frame mereka akan memberikan persepsi mengenai ‘dinamika perubahan bangsa’ yang berbeda pula?
Itu baru dua mahasiswa yang mengemukakan pandangannya, tak khayal jika lebih banyak mahasiswa yang dimintai persepsinya mengenai hal yang sama, akan makin beragam pula jawaban yang dilontarkan. Ketika membahas tentang dinamika perubahan bangsa, memang tidak terkungkung pada satu bahasan saja, namun menyeluruh pada dinamika yang terjadi di Indonesia sejak dulu hingga sekarang. Mulai dari dinamika sejarah, ekonomi, sosial, budaya. Pada tulisan ini, saya akan menyoroti dinamika perubahan bangsa ditilik dari persepsi dan peran pemuda (mahasiswa).
            Seperti yang disebutkan pada awal tulisan ini, banyak sejarah yang ditorehkan pemuda pada bangsa, mulai dari gerakan heroik pembebasan bangsa dari kaum penjajah, gerakan revolusi terbesar di negara kita tahun ‘98. Di sinilah momen besar yang membuktikan bahwa kekuatan dan pengaruh pemuda, utamanya mahasiswa mampu membawa perubahan yang diharapkan mampu membawa kesejahteraan dan kehidupan bangsa yang lebih baik. Akan tetapi, apakah perjuangan itu selesai sampai di sini? Atau, sudah puaskah kita sebagai pemuda dengan kondisi bangsa kita saat ini?
            Dewasa ini, permasalahan di negara kita semakin kompleks dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. KKN, kapitalisme, lunturnya harga diri bangsa dan Lack of Leadership sudah menjadi hal yag dianggap biasa terjadi di Indonesia. Tanpa disadari, permasalahan itulah yang menyebabkan kerugian terbesar dan semakin rendahnya mental bangsa Indonesia. Mulai dari kemiskinan yang tak kunjung henti, pendidikan rendah, sumber daya manusia lemah. Masih banyak sekali permasalahan bangsa kita, mulai dari aspek hukum, keadilan, sistem pemerintahan, dan politik.
Mahasiswa adalah para pemuda yang menjadi salah satu harapan bangsa untuk bisa berubah ke arah lebih baik. Hal ini dikarenakan mahasiswa dianggap memiliki intelektualitas yang cukup bagus dan kematangan berpikir yang cukup luwes dalam menyikapi masalah yang dialami bangsa. Dengan sifat keintelektualannya dan idealismenya mahasiswa lahir dan tumbuh menjadi entitas (model) yang memiliki paradigma ilmiah dalam memandang persoalan kebangsaan dan kemasyarakatan. Ciri dan gaya mahasiswa terletak pada ide atau gagasan yang luhur dalam menawarkan solusi atas persoalan-persoalan yang ada. Pijakan ini menjadi sangat relevan dengan nuansa kampus yang mengutamakan ilmu dalam memahami substansi dan pokok persoalan apapun.
Gerakan mahasiswa sesungguhnya merupakan gerakan yang dinamis. Dimensi pembangunan gerakan mahasiswa agar ilmiah dapat diawali dengan konsep membaca, sesuatu yang berhubungan bukan hanya dengan membaca teks dan naskah tetapi lebih dari itu, menelaah, meriset, merenungkan, bereksperimen, berkontemplasi. Objeknya bisa berupa beragam persoalan yang ada di masyarakat. Paradigma mahasiswa di kampus bertumpu pada penyelarasan ideologis dengan ketajaman analisis terhadap persoalan-persoalan yang terjadi. Kalangan mahasiswa mampu membaca, mengkaji, dan berdiskusi secara logis, kritis, sistematis, dan komprehensif, serta mampu membedah persoalan dari berbagai aspek dan sudut pandang ilmu dan pemikiran yang konstruktif. Oleh karena itu, gerakan mahasiswa diharapkan mampu memberikan jawaban atas kondisi zaman yang terus berubah.
Keterpurukan dan kelemahan bangsa kita saat ini, bukan selayaknya menjadikan kita lemah dan tak berdaya. Sebaliknya adalah cambuk yang akan memberikan semangat bagi kita untuk bekerja keras membangun bangsa ini. Ibarat usia manusia, jika pada usia muda kita bekerja keras untuk tujuan hari tua, maka secara posifistik, di hari tua nanti kita akan menuai hasil kerja keras kita.  Karena untuk menjadi bangsa besar, kita harus berfikir besar, untuk jangka panjang.
Pemuda Indonesia harus dipersiapkan dengan baik untuk menjadi penerus bangsa. Mulai dari kejujuran, idealisme tinggi, tulus dan ikhlas dalam membawa bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa itu merupakan ‘aset’, cadangan, harapan bangsa untuk masa depan.
Dalam aplikasinya, sudah menjadi tugasnya mahasiswa untuk memiliki langkah strategis guna menciptakan perubahan ke arah yang lebih baik tersebut. Berdasarkan kondisi kampus sudah dipersiapkan dalam bidang kajian yang berbeda-beda dapat diklasifikasikan meliputi: keteknologian, sosial budaya, hukum dan politik, serta perekonomian. Semua bidang kajian itu ternyata dapat disatu padukan untuk menganalisis permasalahan bangsa dilihat dalam berbagai sudut pandang. Mulai dari pendidikan, ekonomi, keteknologian, serta pemerintahan. Itulah yag merupakan tonggak yang dapat dilakukan sebagai langkah strategis dalam revitalisasi mahasiswa sebagai solusi permasalahan dinamika perubahan bangsa Indonesia.
Kilas balik perjuangan pemuda bangsa ini patut menjadi teladan gerakan perubahan bangsa kita dalam memperjuangkan kemerdekaan yang berdaulat bagi Indonesia tercinta. Banyak hal yang kemudian dapat kita lakukan demi perubahan bangsa ini. Berkarya menjadi nilai mutlak yang harus dilakukan para pemuda bangsa dalam mengisi kemerdekaan Indonesia. Melalui karya-karya positif pemuda, pada akhirnya bangsa kita benar-benar merasakan kemerdekaan penuh dari tangan-tangan pejabat yang tidak amanat.
Tidak menjadi persoalan yang besar jika tiap-tiap mahasiswa memiliki persepsi berbeda mengenai terminologi ‘dinamika perubahan bangsa’, asalkan niatnya tetap lurus untuk memajukan bangsa dimana pun peran mahasiswa tersebut. Untuk satu tujuan, INDONESIA JAYA!!!
continue reading ‘DINAMIKA PERUBAHAN BANGSA’ DALAM KACAMATA MAHASISWA

statistics

Bukan pakar, mari sama-sama belajar. Pun bukan ahli, mari saling berbagi | Melangit dan Membumi

Diberdayakan oleh Blogger.

Contact