Selasa, 21 Februari 2017

Zona Waktu

Papua 2 jam lebih awal dari Jakarta.Ini tak berarti Jakarta lambat, atau Papua cepat. Keduanya berada pada Zona Waktu-nya masing-masing.


Seseorang menikah dan menunggu 10 tahun untuk memiliki momongan. Ada juga yang memiliki momongan dalam setahun usia pernikahannya.


Seseorang lulus kuliah di usia 22th, tapi menunggu 5 tahun untuk mendapatkan pekerjaan tetap; yang lainnya lulus di usia 27th dan langsung bekerja.


Seseorang menjadi CEO di usia 25th dan meninggal di usia 50th, disaat yang lain menjadi CEO di usia 50th dan hidup hingga usia 90th.


Setiap orang bekerja sesuai "Zona Waktu"-nya masing-masing.


Seseorang bisa mencapai banyak hal dengan kecepatannya masing-masing. Bekerjalah sesuai dengan "Zona Waktu"mu.


Kolegamu, teman-temanmu, adik kelasmu, mungkin "tampak" lebih maju. Mungkin yang lainnya "tampak" berada di belakangmu.


Setiap orang di dunia ini berlari di jalurnya sendiri, dalam waktunya masing-masing. Allah punya rencana berbeda untuk masing-masing orang dan waktu yang berbeda untuk setiap orang.


Obama pensiun dari presiden di usia 55th, dan Donald Trump maju untuk menjadi presiden, di usianya yang ke 70th.


Jangan iri kepada mereka atau mengejeknya... Itu "Zona Waktu" mereka. Kamu pun berada di "Zona Waktu"mu sendiri
Kamu tak terlambat.
Kamu tak lebih cepat.
Kamu sangat tepat waktu. Insya Allah.
Tetaplah kejar keberkahan Allah…, sampai pada muara kebahagiaan di surga-Nya



Seorang teman pernah bilang kepada saya bahwa, "Rezeki kita itu sudah diatur oleh Allah, sudah ditetapkan. Maka kerja usaha kita merupakan bentuk amal kita." Ahhh iya.. tersebab karena rezeki kita sudah ditetapkan dan dijamin oleh Allah, maka makna kerja usaha kita adalah sepenuhnya bentuk ibadah kita kepada Allah. Karena kita tahu bahwa kerja usaha bukan menentukan rezeki kita, maka seharusnya kerja usaha kita dilakukan sebagai bentuk syukur kepada Allah. Maka hendaknya harus dilakukan sebaik-baiknya. Bismillah :)) semua akan bermain sesuai zona waktunya masing-masing. Jika misalnya Allah sudah menetapkan rezeki kita untuk hari ini adalah 50, tapi entah bagaimana kita mendapatkannya 75, maka entah kapan Allah juga akan mengambil yang 25 lebihnya. Dan sebaliknya... Jika hari ini kita memdapatkan kurang dari yang sudah ditetapkan oleh Allah, entah kapan Allah pasti akan memberikan sisa kekurangannya.

إِنَّ اللَّهَ لَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
“Dan sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik pemberi rezeki” (Al-Hajj: 58).
وَاللَّهُ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
“Dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezeki” (Al-Jumu’ah: 11).

0 komentar:

Posting Komentar

statistics

Bukan pakar, mari sama-sama belajar. Pun bukan ahli, mari saling berbagi | Melangit dan Membumi

Diberdayakan oleh Blogger.

Contact