Orang bilang menyambung tali silaturahim itu
membuka pintu rezeki. Ya, saya percaya, tapi lebih dari itu kebutuhan untuk
saling menyapa, berkunjung dan berjejaring bagi saya kemudian adalah kebutuhan
tentang hati dan akal sehat.
Allah selalu mencoba mengingatkan saya kembali tentang
makna silaturahim ini. Entah tiba-tiba seorang kakak yang sudah bertahun-tahun
lost contact karena sedang memperjuangkan hidup dan mimpi masing-masing secara
susah payah mencari contact adik-adiknya dan kami kembali berkomunikasi, atau
seorang teman lama(?) yang mendadak muncul kembali di akun officialnya dan
kebetulan apa yang terjadi padanya saat ini seperti rencana kita lalu kita
saling diskusi dan bertemu kembali, atau seorang adik yang tak pernah kita
anggap(?) yang mendadak menghubungi kita hanya untuk memastikan hidup kita
bahagia atau tidak lalu kita membicarakan apa saja dan seringnya menertawakan
diri kita sendiri. Ahh, betapa kita (eh, saya saja ding hehe) sering lalai
mengenai makna silaturahim ini. Berkomunikasi kala dulu masih dalam lingkup
yang sama, setelah jalan bercabang maka saling (me)lupa(kan). Atau mungkin
saling sungkan mengabari dan menanya kabar.
Sungguh, Tuhan
memang penuh dengan kejutan. Siapa yang pernah mengira akan ada orang-orang
yang bahkan sudah satu dua tiga tahun belakangan tidak pernah bertemu, tidak pernah
saling bertukar kabar, tiba-tiba saja menyempatkan diri untuk memastikan jalan
hidupmu seperti apa dan bagaimana. Saya tahu dunia terlalu kompleks untuk
sebuah kebetulan. Semesta pasti tahu ada bagian yang digerakan dan saling menggerakan,
hingga akhirnya sebuah momentum muncul dan untuk tidak pernah terulang lagi.
Kejadian sederhana tersebut membuat saya semakin paham bahwa keindahan saling
menjaga silaturahim tidak berhenti pada siapa memerlukan siapa, dan apa bertemu
dengan urusan apa, lebih jauh dari itu…pertautan hati dibuat untuk saling
menjaga, memastikan saudara-saudara kita berada pada kondisi yang baik dan
sedang berjuang untuk kebaikan pula. Mungkin belakangan saya mulai terbenam
dalam hiruk pikuk rutinitas yang saya buat sendiri, hingga saya kerap kali lupa
ada sesuatu yang sangat sederhana, yang jauh lebih menyentuh orang-orang di
sekitar kita, orang-orang yang rindu saling menyapa dan mengingatkan,
orang-orang yang selalu ingin bertaut dalam kebaikan.
Dalam kerinduan yang
memuncak pada ikatan-ikatan kebaikan
Izinkan aku kembali ke jalan-Mu :')
0 komentar:
Posting Komentar