Minggu, 10 Juli 2016

Seseorang yang ingin berubah adalah ia yang mempersiapkan dirinya. Menyadari bahwa perjalanannya begitu panjang. Tak cukup jika hanya mengandalkan alas kaki. Ia berkemas, bersama dengan teman seperjalanan yang dapat ia percayai, bahkan ketika dirinya sedang tidak ingin mempercayai siapa-siapa.
Dan teman sejatinya sesungguhnya adalah Iman…
Kini ia menyadari, bahwa yang terbaik berasal dari sesuatu yang ingin diperbaiki… 

(10 juli '16 at Yogyakarta. Hmmm... seperti mengulang perasaan bertahun-tahun lalu. Ketika sudah beberapa lama di rumah dan harus menetap di suatu tempat baru, rasanya ada rongga-rongga yang kosong di hatimu. Mungkin... ini tentang move on aja kali ya. Meninggalkan dan ditinggalkan itu sama-sama sakit, tapi saya rasa... meninggalkan akan jauh terasa sakit -aduhaiiii-)

Related Posts:

  • Rayi (a.k.a Nenek) Dua siluet terpantul di tanah penuh kerikil mengikuti langkah dua orang yang sedang menyusuri jalan kecil itu. Di pinggiran jalan itu, berbaring den… Read More
  • Jiwa yang Tertukar Scene 1 Saya: Diva tunggu, Tante mau beli balon dulu. Diva: Jangan, Te... itu buat anak-anak. Scene 2 Saya: *teriak-teriak lagi seneng* Diva: ssttt.… Read More
  • MARS Well, agar film-film positif tetap eksis, maka akhirnya tadi siang saya kepo film MARS. Walaupun setiap kali saya mengingat bahwa MARS adalah akroni… Read More
  • Bintang itu Jauh atau Tinggi? Terdengar suara pintu kamar saya digedor-gedor keras sekali. Buru-buru saya lepas mukena yang saya pakai untuk sholat isya barusan. Dan membuka pint… Read More
  • The Most Beautiful “Andai engkau tahu bagaimana Allah mengatur urusan hidupmu, pasti hatimu akan meleleh karena cinta kepada-Nya.” ~Ibnul Qayyim al Jauziyyah Have y… Read More

0 komentar:

Posting Komentar

statistics

Bukan pakar, mari sama-sama belajar. Pun bukan ahli, mari saling berbagi | Melangit dan Membumi

Diberdayakan oleh Blogger.

Contact