Senin, 04 Juli 2016

Lilin

Ia lupa, bahwa dirinya berniat menerangi tapi di waktu yang bersamaan dengan itu sebenarnya dia sedang membakar dirinya sendiri.
Lalu sekarang bagaimana? Siapa yang akan bertanggung jawab setelah terbakar seperti ini? Manusia yang diterangi? Ohhh tentu saja bukan. Apa pedulinya manusia pada lilin tersebut. Sang manusia hanya butuh cahaya, bukan lilinnya. Jika satu lilin habis terbakar, nyalakan lagi saja lilin yang lain.
Ahh si lilin lupa lagi, dia ada hanya untuk jadi seperti itu. Dicari hanya untuk dibutuhkan cahayanya. Hanya itu.

Sekian :)

terinspirasi dari listrik yang padam di saat hari sudah gelap begini. Lilin mana lilin oy -,- *di zaman yang sudah modern begini, tetap saja saat mati lampu andalan saya adalah lilin*. Lilinku sayang, lilinku malang

0 komentar:

Posting Komentar

statistics

Bukan pakar, mari sama-sama belajar. Pun bukan ahli, mari saling berbagi | Melangit dan Membumi

Diberdayakan oleh Blogger.

Contact