Senin, 07 Maret 2016

LUPA

Manusia mudah sekali lupa.

Sibuk dengan diri sendiri, kita lupa ada orang-orang lain yang butuh kepedulian. Berkutat pada banyak kesedihan, kita lupa masih lebih banyak hal yang pantas disyukuri. Berkutat pada masa lalu, kita lupa bahwa masa depan jauh lebih menjanjikan jika direncanakan.

Maaf, jika aku sering lupa.

Menganggap siapa-siapa tidak lebih dari apa-apa, namun mengagumi yang tidak selayaknya. Mengabaikan perasaan bahagia yang menenangkan, namun mengingat setiap kenangan menyakitkan. Menjalani masa kini dengan tidak berbuat apa-apa, kecuali hanya menyalahkan masa lalu dan merutuki masa depan yang abu-abu.

Maaf, aku banyak lupa.

Tidak begitu ingat kebaikan-kebaikan yang diberikan. Tidak mau ingat setiap diri memiliki kelebihan yang dapat dimanfaatkan. Tidak ingat bahwa setiap perjalanan memiliki pelajaran. Tidak ingat bahwa dalam kehidupan tidak ada satu pun kesia-siaan.

Maaf, aku selalu saja lupa. Terima kasih, masih mau mengingatkan dan menerima, K-A-R

Related Posts:

  • The Happiness Project I am currently reading a book titled ‘The Happiness Project’ by Gretchen Rubin, and I found something very interesting for me in its first chapter. … Read More
  • GRADUATION AND THE STORY BEHIND (Jilid 2) Orang bilang, masa remaja adalah masa-masa pencarian jati diri(?). Sayangnya, fase awal kuliah itu ada pada rentang usia yang orang sebut remaja (pe… Read More
  • Percaya Sejak kecil, kita dikenalkan dengan sebuah kata ajaib yang karenanya kita rela membiarkan orang lain mengurus segala sesuatu tentang kita.. Karen… Read More
  • People Sometimes we find people working for this worldly life and pretend to have forgotten that one day they will die and be brought to account… Then t… Read More
  • TADZKIROH (PENGINGAT) _Ust. Musyaffa Ahmad Rahim, Lc_ Hari ini adalah hari Arafah, Arafah 9 Dzul Hijjah 1437 H Apa yang hendak kita lakukan pada hari ini? Untuk di… Read More

0 komentar:

Posting Komentar

statistics

Bukan pakar, mari sama-sama belajar. Pun bukan ahli, mari saling berbagi | Melangit dan Membumi

Diberdayakan oleh Blogger.

Contact