Wahai hati……
Mengapa engkau harus begitu resah?
Kala manusia bersalah kaprah
Terhadap peranmu dalam berkiprah
Sementara takkan luput walau sebesar zarah
Semua terhitung dalam timbangan Allah
Mengapa engkau harus begitu resah?
Kala manusia bersalah kaprah
Terhadap peranmu dalam berkiprah
Sementara takkan luput walau sebesar zarah
Semua terhitung dalam timbangan Allah
Biarlah…..
Tak perlu tenaga kau perah
Meramu kata apalagi berkilah
Demi membela diri yang tak salah
Biarlah….
Cukuplah satu dua kalimat pencerah
Membela dirimu dari lautan fitnah
Lalu serahkan semua pada Allah
Tak perlu tenaga kau perah
Meramu kata apalagi berkilah
Demi membela diri yang tak salah
Biarlah….
Cukuplah satu dua kalimat pencerah
Membela dirimu dari lautan fitnah
Lalu serahkan semua pada Allah
Wahai hati……
Jika semua untuk Allah
Mengapa kini kau masih resah?
Jika semua untuk Allah
Mengapa kini kau masih resah?
Wahai lisan…..
Mengapa engkau harus sibuk mengurai kata
Terhadap apa yang menjadi amalan nyata
Sementara takkan luput sezarahpun tercatat dalam kitabnya
Meski tiada satu makhlukpun mengetahuinya
Apalagi terdengar manis pujiannya
Mengapa engkau harus sibuk mengurai kata
Terhadap apa yang menjadi amalan nyata
Sementara takkan luput sezarahpun tercatat dalam kitabnya
Meski tiada satu makhlukpun mengetahuinya
Apalagi terdengar manis pujiannya
Biarlah….
Tak perlu lisan ini sibuk menyebutnya
Sementara pena telah menggores dalam kitab dikanannya
Tercatat sempurna tanpa luput satu aksara
Biarlah……
Takkan jadi lebih mulia
Saat terdengar menjadi berita
Kecuali keberkahannya menggerakkan manusia beramal nyata
Tak perlu lisan ini sibuk menyebutnya
Sementara pena telah menggores dalam kitab dikanannya
Tercatat sempurna tanpa luput satu aksara
Biarlah……
Takkan jadi lebih mulia
Saat terdengar menjadi berita
Kecuali keberkahannya menggerakkan manusia beramal nyata
0 komentar:
Posting Komentar