Banyak pelajaran yang saya dapat 2 bulan terakhir..hehe, ALhamdulillah. Tapi yang kadang membuat berpikir ulang adalah 'pembelajaran tidak mesti melalui cara yang membahagiakan', seperti sekarang yang saya alami. Pura-pura bahagia itu melelahkan, pura-pura kuat untuk diri yang rapuh itu menyakitkan, pura-pura baik-baik saja itu membosankan, pura-pura menyemangati dan menguatkan padahal dirimu sebenarnya orang yang sedang butuh hal itu adalah menyebalkan. Kadang saya bertanya dalam hati sih, 'lha kok kesini makin hidup dalam kepura-puraan ya, Mon?' Entahlah... saya seperti tidak punya pilihan. Saya seperti dibentuk untuk menjadi sosok yang seperti tadi diutarakan... ada banyak hal yang harus sekuat tenaga saya jaga di balik kepura-puraan tersebut. Yaaa kadang kalau sudah capek, diri saya mencari pembenaranya sendiri atas kepura-puraan yang dilakukan, 'hikmahnya, jadi bisa memberi kemanfaatan untuk orang lain'.
Bahkan untuk hanya sekedar menuliskan hal ini disini, saya takut haha. Saya pikir, sajadah lah yang selama ini menampung semua hal kelemahan saya. Akhirnya berani post ini cuma untuk pembelajaran kepada yang lain saya, 'sehebat apapun kamu, ga ada yang bisa dipungkiri bahwa kamu manusia biasa, yang kadang berada di titik terbawah. Harusnya bukan kepura-puraan yang kamu pilih dalam kondisi seperti itu'.
- Bahkan yang "terlihat" kuat pun "harus" ada yang menguatkan. Bahkan yang "terlihat" semangat pun "harus" terus disemangati -
8 April '15, Ruangan Perenungan.
Salam, dari saya yang L-E-L-A-H.
Proses Mengkhatamkan Hidup dengan Kepura-puraan
Related Posts:
Surat Kaleng (Cerita Versi Wanita) Kita beramanah atas dasar rasa saling percaya, aku percaya padamu, dan demikian pula seharusnya kau percaya aku. Setelah itu, tak ada lagi prasangka… Read More
Narsisme Narsisme untuk sebagian orang bisa jadi sesempit frame yang membingkai foto-foto alay close up, kombinasi efek kulit putih-bibir monyong-mata belo p… Read More
Hubungan Otak dan Perut Hari ini saya (kembali lagi dan lagi) membongkar kardus-kardus buku. Ada seorang kakak yang menanyakan mengenai fiqh puasa. Kebetulan bukunya masih … Read More
Pupuk Bawang Tentu kita pernah mengalami masa kanak-kanak. Setidaknya bagi saya yang sudah tidak anak-anak lagi. Dulu, saya sering bermain bersama tetangga-tetan… Read More
Commitment Book: Jangan Salahkan Lupa Bismillahhirrahmannirrahim.. Ini bukan yang pertama kali, tapi saya harap yang terakhir. Ya, kemarin Allah mengingatkan saya dengan caraNya ya… Read More
0 komentar:
Posting Komentar