Sabtu, 24 Oktober 2020

Setiap malam, aku selalu merasakan banyak gumpalan awan di kotak pikiranku. Mataku berat, tapi seolah tak bisa terpejam sedikit saja karena sesak dimana-mana. Angin yang membawa gumpalan awan-awan ini tak tentu kapan datangnya, jadi kadang aku harus bertahan cukup lama untuk merasakan ketidaknyamanan ini.

Aku juga kadang merasa dunia ini sangat sepi, namun... tiap melihatnya tertawa hingga matanya nampak segaris saja, tawaku ikut menyembul bersamanya. Mendadak, dunia jadi begitu ramai bagiku. Aku bersyukur Tuhan masih memberiku dia, alasanku untuk tertawa.

Ah... kita cuma butuh percaya saja bukan? percaya akan ada bahagia di ujung jalan sana. Tidak peduli seberat apapun jalannya, jika kita percaya, maka perjalanan ini akan terasa ringan, bukan begitu?

Aku... masih berusaha. Berusaha apa saja...

Apakah, aku ini bahagia?


Related Posts:

  • Berlari Pada awalnya saya sangat sangat membenci yang namanya lari. Sejak sd sampai kuliah. Selalu merasa lari itu siksaan luar biasa. Lebay sih tapi itu ad… Read More
  • Bukan Tanpa Cela Jika kamu bertemu dengan seseorang yang sempurna, kamu harus curiga. Pertama, bisa jadi dia bukan manusia. Kedua, kamu tidak cukup mengenalnya. D… Read More
  • Membantu Anak Berbakti Dari kajian yang saya ikuti beberapa waktu lalu, disebutkan suatu hadist... Salah seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana cara membantu a… Read More
  • Hamba Kadangkala seorang hamba sampai letih karena berfikir, padahal Allah yang memiliki semua rencana dan aturan. Jangan hukum masa depanmu dengan kondis… Read More
  • Bukan Karena Kamu Bukan karena kerja keras, Bukan karena kapasitas, Bukan karena cerdas, tapi segala sesuatu terjadi karena kasih sayang-Nya, keberkahan-Nya dan … Read More

0 komentar:

Posting Komentar

statistics

Bukan pakar, mari sama-sama belajar. Pun bukan ahli, mari saling berbagi | Melangit dan Membumi

Diberdayakan oleh Blogger.

Contact