Sabtu, 13 Agustus 2016

Road to Independence Day

Berapa banyak yang membesar di kampus, tapi mengecil di masyarakat. Menjadi jagoan di kampus, menjadi sandera di masyarakat. Kampus itu tempat berlatih, paska kampus lah medan tempurnya. Jangan terbalik.

Untukmu yang hari ini percaya, teruntuk juga aku
Untukmu yang sedang semangat memperjuangkan, sebenar-benarnya ikhtiar, walaupun langkah diuji lelah

Ada satu hal yang membuat kita bertahan dan melangkah lebih jauh,
Kebersamaan doa yang dipanjatkan dan titipan doa dari orang-orang terkasih sekitar kita atas sebuah penuaian kewajiban yang harus diemban
Realita satu hari yang berbeda dari biasanya di jembatan tapal batas negeri. Baru jembatan ya, belum tapal batas benerannya. Terlihat sekali perbedaannya dengan pulau (Jawa) yang menjadi pusat pemerintahan negara. Dan secara garis besar dapat disimpulkan, disini 'tertinggal'. Jika membicarakan tentang Indonesia, maka membicarakan tentang ke-34 provinsinya. Jika ingin memajukan Indonesia, maka seharusnya tidak bisa mengesampingkan salah satu dari ke-34 tersebut.

Masih banyak energi perjuangan yang harus disiapkan, merekahkan senyum dan harapan mereka yang menunggu kita.
Untuk segala cerita pembelajaran dan pengabdian.

Saya jadi teringat isi diskusi di Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, bahwa racikan nilai:
1. Integritas
2. Etos kerja
3. Gotong royong
adalah bekal untuk bermasyarakat dari pelosok desa sampai global.

Merunut dari teori pembentukan manusia, untuk bisa menjadi janin, lahir, tumbuh dan berkembang... kita-kita yang hidup ini sudah melalui perjuangan yang melelahkan. Mulai dari larinya sel sperma yang saling kejar-mengejar, belum lagi terseleksi dengan keadaan, sel telurnya pula... kok sayang ya dari perjuangan yang sehebat itu akhirnya cuma diisi dengan lahir, tumbuh, sekolah, memperkaya diri, berkeluarga, mati. Hmmm... buatlah kisah lain. Yang memasukkan peran orang lain yang membutuhkan, ke dalam kebahagiaan dan ketenangan hati kita.

Semoga lelah kita dalam hidup di dunia bukanlah semata mencari penghidupan tapi mencari rahmatNya.

Semoga Allah berkenan menjaga langkah kita untuk terus belajar merawat Indonesia.



Pulau Sebatik, Kalimantan Utara. Waktu WITA setempat.
-Menghitung hari menuju Hari Kemerdekaan Indonesia-

0 komentar:

Posting Komentar

statistics

Bukan pakar, mari sama-sama belajar. Pun bukan ahli, mari saling berbagi | Melangit dan Membumi

Diberdayakan oleh Blogger.

Contact