…semuanya, yang sedang dikelilingi banyak tugas, tanggung jawab, kewajiban. Yang kepala dan hatinya sedang diisi berjuta pikiran, berkecamuk tak keruan. Yang tidak berhenti merasa khawatir dan takut. Yang sungkan mengambil jeda karena ingin terus bekerja. Yang mungkin senantiasa merasa bingung, butuh pegangan, butuh sandaran. Yang mungkin sedang disiksa dengan ketidakpastian. Yang sedang berjuang sendirian. Yang merasa kurang diapresiasi. Yang kesabarannya senantiasa diuji. Yang tugasnya mati satu tumbuh seribu. Yang sengaja berjalan di bawah hujan demi sembunyikan sendu. Yang gamang karena punya sejuta pertanyaan, tapi tak kunjung dapat jawaban. Yang memutar murotal berulang-ulang karena hanya dengan begitu pegal hati bisa terwakilkan. Yang menangis malam-malam, karena saat terang kalian harus tersenyum seharian. Yang rindu pelukan ibunya, yang rindu senda gurau ayahnya. Yang rindu rumah, tapi belum bisa pulang. Yang sedang diuji oleh jarak dan waktu. Yang sedang diuji sehat jiwa serta raganya. Yang terduduk, terengah kelelahan. Yang merindukan teman. Yang berekspektasi dan dikecewakan. Yang sudah berusaha tapi mungkin terabaikan…
…jangan lupa mengambil napas, Teman-teman. Jangan lupa untuk minum, jangan lupa makan yang banyak, ya. Di saat susah, ini bisa jadi sulit untuk dipercaya, tapi aku akan katakan juga: kita tidak pernah sendirian.
Menangis sangat diperbolehkan, kawan-kawan
tapi iringi juga lah dengan doa.
Ya? :)
Menepi sejenak tidak menjadi hal yang buruk. Iya, mungkin itu malah lebih baik. Menepi sejenak untuk mengosongkan hatimu. Supaya ia mempunyai ruang lapang yang cukup untuk diisi kembali dengan rasa-rasa yang baru, entah rasa apapun itu.
Katakan pada hatimu untuk menjadi mandiri. Ajarkan dia untuk mengobati lukanya sendiri. Bujuk ia untuk tak lagi sakit walau banyak hal menumpuki ruang-ruangnya. Ajaklah hatimu untuk menjadi lega, sebab kita punya Tuhan yang tahu bagaimana cara keluar dari segala himpitan yang mengisi ruang hatimu, Teman.
Jadi, katakan pada hatimu... "Wahai hati, bukankah ikhlas itu tak berbatas? Mari terus menjadi luas, ya."
Jadi, katakan pada hatimu... "Wahai hati, bukankah ikhlas itu tak berbatas? Mari terus menjadi luas, ya."
0 komentar:
Posting Komentar